Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

10 Fakta Puasa Qadha dan Niat yang Bisa Diucapkan Sebelum Puasa Qadha

17 Mei 2021   09:47 Diperbarui: 17 Mei 2021   10:00 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Qadha atau puasa untuk menggantikan yang terlewat selama bulan Ramadhan (SewCream via kompas.com)

Namun demikian, puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan adalah wajib bagi para wanita tersebut, dan mereka harus mengimbangi jumlah hari yang terlewat untuk dapat melakukannya.

Mu`adha al-`Adawiyyah bertanya `A'ishah (semoga Allah meridhoi dia):
"Mengapa wanita dalam keadaan menstruasi melakukan qada 'puasa, dan tidak melakukan qada' shalat? A'ishah menjawab: "Itu biasa terjadi pada kami, dan kami akan diperintahkan untuk melakukan qada 'puasa, bukan qada' shalat."
(Muslim, k. Al-hayd, b. Wujub qada 'al-sawm `ala' al-ha'id).

#4 Puasa yang terlewat karena suatu alasan atau yang lain harus dilaksanakan secepat mungkin setelah Ramadhan.

Seseorang seharusnya tidak menunda dalam mengganti puasa Ramadhan yang terlewat.

Adalah dosa untuk menunda menjalankan puasa qadha tanpa alasan yang valid.

#5 Akan tetapi, jika seseorang menunda puasa qadha karena suatu alasan valid maka tidak ada dosa di dalamnya.

Diketahui Aisyah selalu membayar utang puasa pada bulan Syaban, seperti dalam hadis berikut:
"Saya mempunyai tanggungan utang puasa Ramadhan, tapi saya tidak mampu membayarnya kecuali di bulan Syaban, dikarenakan ia sibuk melayani dan menemani Nabi Muhammad SAW,"
(Muttafaqun Alaih).

#6 Saat menjalankan puasa qadha, seseorang memiliki pilihan untuk menjalankannya secara berurutan atau secara acak.

Kedua opsi tersebut diizinkan.

#7. Jika seseorang tidak menjalankan puasa qadha sebelum Ramadhan berikutnya, maka puasa qadha Ramadhan sebelumnya harus dilaksanakan setelah Idul Fitri.

Namun, adalah praktik tidak baik untuk menunda puasa Qadha hingga Ramadhan di tahun mendatang.

#8 Bisakah mereka menggabungkan niat mengarang hari-hari yang terlewat Ramadhan dengan puasa di Syawal?

Abu Ayyub al-Ansari melaporkan dari Rasulullah SAW, bahwa dia berkata:
"Bagi orang yang menjalankan puasa Ramadhan dan kemudian mengikutinya dengan enam hari puasa selama bulan Syawal, maka dia telah berpuasa terus menerus. [yaitu, sepanjang tahun]."
(Muslim, k. Al-Siyam, b. Istihbab sawm sittati ayyam min syawal).

Yang jelas dari hadits ini adalah enam hari Syawal hanya untuk mereka yang sudah menunaikan puasa Ramadhan.

Jadi mereka yang melewatkan beberapa hari Ramadhan harus memulai puasa qadha secepat mereka bisa, dan (jika mereka mampu melakukannya) mereka mungkin juga berpuasa beberapa hari Syawal.

Baca pendapat lainnya di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun