Alih-alih memberikan umpan panjang ke depan, para pemain akan membuka ruang sembari melakukan build-up.
Pemain Inter cenderung memberikan operan kunci ketika pemain sudah berhasil mengeksploitasi ruang terbuka daripada meminta striker melibatkan diri dalam segala jenis penguasaan bola.
Mereka sebaliknya menerima bola dan kemudian masuk ke dalam kotak, atau dengan cepat memainkannya ke rekan satu tim sebelum mengelabui pertahanan untuk menyambut operan akhir.
Metode yang persis sama ini dapat digunakan dalam serangan balik, karena satu striker turun ke tengah untuk memainkan umpan satu-dua yang cepat dengan yang lainnya memposisikan diri sebagai target-man ataupun melebar untuk menerima dan melakukan umpan silang atau umpan terobosan.
Pada fase awal build-up, tiga bek akan sering mengedarkan bola dari kanan ke kiri sembari menunggu kesempatan untuk mengalirkan bola kepada gelandang tengah yang telah memposisikan diri.
Brozovic memiliki peran yang sangat penting di Inter dengan sering kali mendikte tempo permainan dan menyebarkan bola melebar ke bek sayap, atau secara vertikal kepada striker yang turun ke tengah.
Namun, operannya tidak selalu progresif, dengan ia terkadang mengembalikan bola kepada salah satu bek yang naik untuk membantu tim melebar selagi bek sayap menjelajah garis lapangan.
Meskipun pendekatan ini terdengar sangat sabar dalam praktiknya, pergerakan Inter memiliki perhatian yang tajam untuk dengan cepat menafsirkan ruang untuk membuka koridor baru, mempertahankan penguasaan bola, dan pada akhirnya maju bersama dalam satu serangan.
Meskipun kadang-kadang pemain individu dapat muncul di area yang tidak biasa dan mengambil sedikit perubahan posisi dari apa yang direncanakan, tidak banyak terjadi pertukaran atau rotasi posisi dalam build-up.
BERTUMPU KEPADA SAYAP
Seperti kebiasaan tim Antonio Conte, Inter Milan bermain dengan wingback yang memiliki peran penting dalam semua aspek permainan mereka.
