Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

5 Alasan Jose Mourinho Bukan "The Special One"

20 April 2021   00:46 Diperbarui: 20 April 2021   01:02 1743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jose Mourinho tidak lagi pantas mendaku diri sebagai "The Special One" (Getty Images/Tottenham Hotspurs)

Berikut 5 alasan yang mendukung pernyataan tersebut.

1. Arogansi adalah sifat yang tidak disukai banyak orang

Ada alasan mengapa ini adalah kekurangan Jose Mourinho yang paling sering dikutip walaupun argumen mengatakan seorang pelatih sesukses dia berhak untuk mengklaim sebagai manajer sepakbola terbaik sepanjang masa.

Dalam pengertian sebagai manajer sukses, Mourinho mungkin bisa dimaafkan; Tetapi kita nerbicara tentang menjadi 'The Special One', yang mengklaim sebagai penyelamat sepak bola dan teladan kepemimpinan taktis.

Nyatanya, manajer rival banyak yang sudah mencapai prestasi yang sama seperti Jose Mourinho dan tidak mengklaim diri sebagai "The Special One".

Mereka melakukan pekerjaan mereka dengan kerendahan hati selagi tidak mengklaim diri sebagai 'orang yang spesial'.

Keangkuhannya adalah tanda hitam pada kesuksesannya dan meskipun dia mungkin salah satu yang istimewa, dia bukan yang teristimewa.

2. Taktik sepakbolanya tidak ada artinya jika dibandingkan dengan kepribadiannya

Mourinho tidak diragukan lagi adalah pribadi yang menarik; namun gaya sepak bola yang diterapkannya tidak meninggalkan jejak yang sedap.

Chelsea, dan Mourinho, terkenal karena 'parkir bus', istilah yang dibuat, agak ironisnya, oleh Mourinho sendiri saat menggambarkan hasil imbang yang diraihnya pada satu pertandingan.

Anda tidak bisa mengklaim diri sebagai 'Yang Istimewa' di dunia sepak bola, industri bernilai miliaran pound yang didukung pendukung dan lisensi televisi, tanpa menghibur pengikut dan pengagum Anda.

Sialnya, Mourinho mengulang taktik yang sama di Inter Milan, Manchester United, dan kemudian Tottenham Hotspurs.

Baca juga: "Penggagas Liga Super Eropa adalah Orang yang Membenci Sepak Bola"

3. Modal besar membuatnya sukses

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun