Kesabaran semakin menipis atas Timo Werner. Justifikasi biaya 53 juta untuk membawa jasanya ke Stamford Bridge tidak ada hingga kini.
Werner di Chelsea bukanlah Werner di RB Leipzig yang berani menjelajah dan siap mengambil resiko. Produktivitas golnya juga ikut surut dan kita melihat sendiri tiada takut -- takutnya bek atas kehadiran Werner di lapangan.
Jelas, Thomas Tuchel tidak kekurangan pilihan untuk menggantikan Timo Werner.
Ada Olivier Giroud, seorang pemain yang dipuji karena adaptif, kemampuannya menyatukan tim, dan bakatnya mencetak gol-gol penting - seperti yang dia cetak ketika melawan Atletico Madrid di babak sebelumnya.
Ada juga Tammy Abraham. Dia mungkin baru saja kembali ke skuad setelah enam minggu absen karena cedera pergelangan kaki, tetapi rekor 21 golnya selama dua musim terakhir di Liga Premier akan semakin mengancam posisi Werner di starting line-up.
Chelsea tidak diragukan lagi ingin memanfaatkan jasa Werner, tetapi prioritas untuk menang dalam Liga Champions akan secara otomatis meminggirkan penyerang Jerman yang sedang redup performanya.
6. Tuchel mendapat reaksi yang diinginkannya
Sebelum pertandingan melawan Porto, rekor tak terkalahkan The Blues dalam 14 pertandingan berakhir secara dramatis di tangan West Bromwich Albion lewat skor mencengangkan 5-2.
Tuchel memutuskan untuk perubahan besar setelah kekacauan minggu lalu - termasuk dengan mencadangkan Thiago Silva -- dan dia mendapat respon terbaik yang bisa diharapkan.
Porto masih merupakan lawan berbahaya terlepas absennya duo Sergio Oliveira dan Mehdi Taremi yang diskors, namun Andreas Christensen dan Rudiger berhasil menjaga pertahanan Chelsea bobol lewat 11 clearance.
Namun, penampilan defensif terbaik dimiliki oleh kapten veteran Cesar Azpilicueta. Dia memblokir tiga tembakan on target dari pemain Porto, termasuk upaya heroik dengan menggagalkan peluang Jesus Corona menjelang akhir babak pertama.
Chelsea butuh penampilan lini belakang seperti ini jika ingin juara Liga Champions.