Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Pengalaman Bisnis Seorang Diaspora dengan Dompet Digital

15 November 2022   07:29 Diperbarui: 15 November 2022   16:19 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transaksi digital dengan aplikasi online lewat ponsel. | Sumber: Freepik.com

Beberapa minggu lalu yaitu hari Sabtu pagi yang merupakan hari yang baik untuk menambah inventori barang jualan. Oleh karena itu, berangkat lah saya ke pusat grosir di Los Angeles untuk kepentingan tersebut.

Saya selalu memilih hari Sabtu di pagi hari untuk pergi ke sana karena biasanya jalanan tidak macet. Di samping tidak macet, parkiran juga banyak yang kosong. Dengan demikian saya merasa lebih nyaman ketika berada dalam perjalanan dan ketika tiba di sana.

Perjalanan saat itu hanya memakan waktu 30 menit untuk tiba di sana. Setelah tiba, saya langsung memarkirkan mobil. Begitu masuk ke pusat grosir, saya menuju ke salah satu toko dan memilih stok baru yang kira-kira bisa dijual dan tidak lupa untuk menambah stok barang yang sudah hampir terjual habis di toko saya.

Dalam hal memilih stok baru, ada banyak kriteria yang harus dipertimbangkan, yaitu apakah barang tersebut sedang trendi dan dibutuhkan oleh calon pembeli. Keunikan dan kelangkaan barang juga bisa dijadikan patokan tambahan.

Akhirnya selesai juga sekitar setengah jam memilih. Begitu ingin membayar barang dengan uang tunai, ternyata dompet saya tertinggal di rumah. Saya sampai berpikir bagaimana harus membayar, apakah ada mesin ATM di sekitar sana untuk menarik uang tunai.

Tapi masalahnya mesin ATM bank saya tidak ada di sekitar situ. Yang ada adalah mesin ATM umum yang mengenakan biaya yang cukup tinggi jika kita menarik saldo di mesin tersebut. Belum lagi letaknya yang agak jauh dari pusat grosir.

Untungnya saya membawa smartphone. Memang smartphone sepertinya hampir tidak pernah lupa untuk dibawa ke mana pun kita pergi. Tidak seperti dompet yang kadang-kadang tertinggal di rumah.

Saya bertanya kepada si penjual barang apabila mereka menerima sistem pembayaran digital. Mereka menjawab iya tapi harus yang spesifik yaitu melalui Zelle. Untungnya saya ada Zelle yang terhubung melalui bank di akun saya.

Singkat cerita, saya membayar mereka melalui Zelle yang dananya langsung dipotong dari saldo checking. Tidak masalah karena sama sekali tidak ada potongan biaya bagi saya dan uang bisa langsung masuk ke akun mereka dalam hitungan detik.

Itulah cerita pengalaman tentang pentingnya pembayaran digital. Lalu apakah saya memiliki pengalaman sebagai penjual yang pembelinya tidak membawa uang tunai dan kartu kredit/debit untuk membayar barang belanjaan? Jawabannya ada. Hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun