Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tradisi Umat Buddha pada Hari Waisak di California

18 Mei 2022   03:52 Diperbarui: 18 Mei 2022   12:16 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri, sebuah stupa dengan bendera buddhis.

Begitu saya menaruh makanan di meja makan, ada satu proses berdana lagi. Yaitu mereka memberikan nasi putih dan merah yang sudah siap untuk para pengunjung yang ingin berdana makanan langsung ke dalam pata atau mangkuk para Bhikkhu.

Dokpri, nasi putih dan merah.
Dokpri, nasi putih dan merah.

Ada enam Bhikkhu hari itu, maka ada enam pata juga. Jadi saya membagi enam porsi nasi yang dimasukkan ke mangkuk mereka sama rata pada setiap mangkuknya.

Dokpri, mangkuk Bhikkhu diisi nasi.
Dokpri, mangkuk Bhikkhu diisi nasi.

Dokpri, Ruang Dhammasala dengan umat dan para Bhikkhu.
Dokpri, Ruang Dhammasala dengan umat dan para Bhikkhu.

Setelah saya membagikan nasi, saya lalu memberi dana lagi melalui pikiran saya untuk para leluhur dan kerabat yang telah meninggal dunia. Ini adalah suatu tradisi buddhis yang kita sebut Pattidana.

Proses ini dimulai dari memberi jasa-jasa kebajikan kepada siapa saja atau kepada makhluk hidup lainnya. Setelah melakukan kebajikan, kita bisa berkata dalam hati.

"Semoga kebajikan yang telah saya diperbuat dapat memberikan manfaat dan buah kebahagiaan untuk para leluhur dan kerabat yang telah meninggal". Bila memungkinkan kita bisa sebut nama leluhur atau kerabat kita.

Ada juga para buddhis yang setelah melakukan segala kebajikan di sana atau di mana pun, mereka selalu mengatakan "Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta".

Yang artinya "Semoga semua makhluk berbahagia".

Ucapan itu tidak hanya diucapkan pada saat atau setelah melakukan kebajikan, tetapi bisa kita ucapkan setiap saat di dalam hati. Bisa juga saat kita selesai melakukan puja bakti dan meditasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun