Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tradisi Umat Buddha pada Hari Waisak di California

18 Mei 2022   03:52 Diperbarui: 18 Mei 2022   12:16 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri, sebuah stupa dengan bendera buddhis.

Tod Mun Pla itu saya beli bukan untuk diri saya tetapi saya berikan kepada para Bhikkhu yang berada di Wihara tersebut. 

Harga makanan tersebut naik dari $6 menjadi $7 dalam hitungan tiga bulan, yang awalnya adalah $5. Ini terjadi karena Amerika sedang mengalami inflasi dari sisi perekonomian dan keuangan.

Dokpri, Tod Mun Pla dengan sausnya.
Dokpri, Tod Mun Pla dengan sausnya.

Makanan yang kita persembahkan bisa berasal dari makanan yang dimasak di rumah, tetapi bagi saya lebih baik membeli di sana. Karena alasan praktis dan juga ingin berdana atau beramal.

Saya sebut berdana karena para penjual akan mendanakan sebagian dari hasil penjualan di hari itu untuk wihara mereka.

Setelah makanan sudah kita bawa, kita harus memberikan kepada pengelola wihara yang mengatur makanan untuk para Bhikkhu. Ada satu meja besar di dapur di mana semua makanan diletakkan di atas nya.

Dokpri, berbagai makanan persembahan untuk para Bhikkhu.
Dokpri, berbagai makanan persembahan untuk para Bhikkhu.

Sebelum masuk ke dalam dapur dan Dhammasala, para pengunjung wajib melepaskan sepatu, sandal atau alas kaki lainnya.

Bagi saya yang berasal dari Indonesia, budaya timur ini sangat mudah untuk dimengerti. Ini juga mengingatkan saya pada saat-saat saya berada di Indonesia.

Begitu sepatu saya lepas, lalu saya masuk ke dapur, memberi salam dan memberitahu mereka bahwa makanan ini dipersembahkan untuk para Bhikkhu.

Mereka menyambut dengan senang hati dan tersenyum. Sangat persis dengan masyarakat Indonesia yang sangat ramah dan murah senyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun