Mohon tunggu...
Willi Andy
Willi Andy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup dengan cinta dan kasih sayang

Berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa lelah dan penuh perhatian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Persahabatan Toxic dan Kebun Gandum

18 April 2022   04:35 Diperbarui: 15 Maret 2023   20:41 2064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dahulu kala hiduplah dua merpati di sebuah hutan dekat desa. Burung-burung lainnya memanggil mereka dengan sebutan Merpati Hitam dan Merpati Putih.

Merpati hitam memiliki bulu kehitaman, pekat dan selalu terlibat pada hal-hal yang buruk. Dia sombong, sulit dinasehati, ceroboh, dan tidak pernah merasa puas. Serta tidak memiliki rasa takut dalam hal berbuat jahat.

Sedangkan Merpati Putih sangat bertolak belakang dengan Merpati hitam. Dia memiliki bulu yang putih dan selalu bersih. Bijaksana, mudah puas, mawas diri, dan selalu menjaga perbuatan pikiran, perbuatan jasmani, dan ucapan. Juga memiliki rasa takut dalam hal berbuat jahat.

Mereka hidup bersama sebagai sahabat di atas sebuah pohon besar. Merpati Putih selalu menjaga kawannya sedangkan Merpati Hitam tidak begitu peduli dengan Merpati Putih.

Jika ada makanan maka Merpati Putih akan memanggil Merpati Hitam.

"Merpati Hitam, mari kita ke sana. Karena ada beberapa anak melemparkan serpihan roti di tanah, ini adalah suatu kesempatan bagi kita. Tapi kita harus menyelidiki dahulu apakah di sana aman atau tidak."

Tanpa berpikir lagi, Merpati Hitam langsung meluncur turun dari pohon.

Merpati Putih hanya bisa menggelengkan kepalanya, melihat perbuatan Merpati Hitam yang tidak pernah waspada.
Kendati demikian, Merpati Putih tetap melihat dari atas, apakah aman atau tidak untuk turun dan makan serpihan roti tersebut.

Setelah memastikan semuanya aman, dia terjun ke bawah dan ikut makan dengan Merpati Hitam. Tapi tampaknya hanya ada sedikit makanan yang tersisa.

Merpati Hitam berkata seraya makan;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun