Mohon tunggu...
Willem Wandik. S.Sos
Willem Wandik. S.Sos Mohon Tunggu... Duta Besar - ANGGOTA PARLEMEN RI SEJAK 2014, DAN TERPILIH KEMBALI UNTUK PERIODE 2019-2024, MEWAKILI DAPIL PAPUA.

1969 Adalah Momentum Bersejarah Penyatuan Bangsa Papua Ke Pangkuan Republik, Kami Hadir Untuk Memastikan Negara Hadir Bagi Seluruh Rakyat di Tanah Papua.. Satu Nyawa Itu Berharga di Tanah Papua..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Milad ke 44 Ketum AHY, Sang Nahkoda Tangguh

9 Agustus 2022   23:40 Diperbarui: 10 Agustus 2022   08:36 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Media Sosial Agus Yudhoyono

Jakarta - Memasuki usia ke 44, Ketum AHY telah membuktikan diri sebagai pemimpin muda, yang mampu melalui badai dan prahara yang diciptakan oleh kelompok "kekuasaan oknum/istana", yang bertujuan untuk mengambil alih komando kepemimpinan partai demokrat, dengan menggunakan kekuatan "relasi kekuasaan", yang pada gilirannya ikut dipermalukan dengan "kegagalan sistemik"..

"Kegagalan sistemik" yang dialami oleh "relasi kekuasaan" sejatinya dapat di duga, sebab "perilaku kekuasaan" yang "abuse" sejatinya merupakan musuh alami "kebenaran dan akal sehat publik".. 

Segala sesuatu yang dilakukan dengan "niat" dan "cara" yang culas, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, dengan sendirinya akan mengalami kemunduran, terlebih lagi jika "cara-cara yang culas tersebut" di gunakan untuk merusak sendi sendi kehidupan demokrasi di republik ini.. 

Ketum AHY telah membuktikan diri, dengan berani menegakkan kepala, dengan ketajaman fikiran, kekuatan moralitas, dan tentunya potensi yang dimilikinya sebagai sosok pemimpin muda, untuk tidak menundukkan kepala sebagai pertanda "ketundukkan pada kehendak kuasa yang culas dan anti demokrasi".. 

Demokratisasi yang ikut diperjuangkan di era reformasi 1998, ikut dinikmati oleh generasi saat ini, bertujuan untuk menciptakan kehidupan nasional yang berkeadilan, kehidupan rakyat yang sejahtera, partisipasi seluruh elemen bangsa dengan "believe system" akan dijaminnya hak hak dan kebebasan untuk memutuskan "pilihan berpolitik, cara mengkonsolidasikan keinginan politik, dan pilihan untuk memperjuangkan cara cara berpolitik yang bermartabat", tentunya tidak boleh dirusak oleh perilaku kekuasaan yang menghendaki "hilangnya" pikiran-pikiran kritis, yang justru ikut diperjuangkan dan dikanalisasi oleh partai politik sebagai "pilar demokrasi" di Indonesia.. 

Ketum AHY dalam menghadapi badai dan prahara serangan dari kelompok "kekuasaan", yang menghendaki "keseragaman" sikap politik, untuk tidak boleh bersikap kritis dan berbeda terhadap "kepentingan" alat-alat kekuasaan, tentunya berpedoman terhadap keyakinan luhur akan tanggung jawab yang harus dipikul "obligation morality", sebagai generasi penerus perjuangan para kusuma bangsa, yang bahkan menghabiskan masa mudanya, dengan pengorbanan darah dan air mata, untuk menjadikan Bangsa Indonesia sebagai Bangsa yang bermartabat.. 

Ketum AHY juga telah membuktikan diri sebagai pemimpin muda, yang secara efektif dapat membangun komunikasi "kebangsaan" dengan para pemimpin partai politik nasional lainnya, untuk memperkuat semangat independensi partai politik, mengawal jalannya demokrasi dan politik kekuasaan, sebagai representasi harapan dan kedaulatan rakyat.. 

Di usia yang ke 44 Tahun, kami menaruh harapan besar terhadap kepempinan Ketum AHY, untuk terus berdiri pada sikap, standing, mindset dan karakter "pemimpin muda" yang mengedepankan kepemimpinan politik yang beretika, memperkuat sendi-sendi kehidupan demokrasi dan freedom of speech, memperjuangkan keadilan, dan merawat "kewarasan berfikir" para pemimpin politik nasional, untuk mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa dan negara diatas kepentingan "syahwat kekuasaan kelompok/kroni semata"..  

Wa Wa ..

Matur Nuwun ..

Horas ..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun