Oleh: Willem Wandik S.Sos
(Waketum DPP Demokrat)
Demokrat adalah partai terbuka, profesional, dan mengedepankan "etika kepartaian", namun tidak toleran terhadap gerakan sempalan yang berusaha menggulingkan kepemimpinan pemimpin muda Demokrat, dimana AHY saat ini sebagai panglima tertinggi garis komando Partai Demokrat..
Partai Demokrat berusaha menciptakan kaderisasi, terbukti dengan hadirnya AHY sebagai pemimpin muda, yang diberikan mandat penuh dalam Kongres Partai Demokrat, yang dimufakati oleh seluruh Voter pengurus DPD dan DPC yang berasal dari seluruh Indonesia, dengan persetujuan aklamasi..
Kami sebagai kader muda Partai Demokrat, yang merepresentasikan wilayah timur Indonesia, Tanah Papua, juga mendapatkan kesempatan yang sama baiknya dengan para kader di wilayah Indonesia lainnya, untuk menduduki jabatan sebagai Waketum..
Tudingan bahwa Partai Demokrat sebagai partai dinasti, merupakan sinisme yang tidak berdasar, terlebih lagi ucapan itu dikeluarkan oleh mereka yang sama sekali tidak mewakili konstituen manapun "mereka bahkan tidak diberi mandat oleh masyarakat di dapilnya masing masing semenjak bertarung di pemilu, sumbangan satu kursi pun tidak dapat diberikan oleh mereka dalam Pemilu 2014 dan Pemilu 2019"..
Para kelompok sempalan ini, bukan merupakan representasi perwakilan rakyat yang mendapatkan mandat dari rakyat di dapilnya masing masing, dimana kelompok orang orang ini merupakan para mantan pejabat yang telah kehilangan kepercayaan dari rakyat di daerahnya masing masing..
Justru dimasa Presiden SBY berkuasa, orang orang ini mendapatkan keuntungan politik dan menjadi pejabat negara, namun, setelah itu, kiprah mereka tidak exist dan bahkan tergusur dari panggung politik nasional..
Kami yang masuk belakangan di partai demokrat, menjadi kader Partai dari pelosok daerah "Tanah Papua", bahkan berhasil mempertahankan perolehan kursi Partai Demokrat di Senayan RI selama 2 periode, disaat Presiden SBY sudah tidak lagi menjabat, justru mendapatkan kepercayaan dari Ketum AHY untuk menduduki posisi strategis di partai demokrat, sebagai Waketum, menjadi bukti loyalitas perjuangan yang kami lakukan ditengah tengah, masa masa sulit Partai Demokrat tanpa dukungan kekuasaan dalam lingkaran istana..
Gerakan sempalan yang mengatasnamakan para senior Partai Demokrat, yang juga di tunggangi oleh "oknum" di lingkaran istana, yang berusaha merebut posisi ketum DPP PD, tanpa berkeringat sedikit pun - berkontribusi terhadap Perjuangan Partai mempertahankan perolehan kursi di parlemen, baik dalam Pemilu 2014 maupun di Pemilu 2019 kemarin, merupakan "perbuatan yang tidak tahu diri"..
Kami justru memberikan support penuh kepada Ketum AHY, yang telah mengambil langkah langkah tegas dan jelas, memberhentikan para sempalan "senior" yang ingin mengambil alih kepemimpinan partai, dengan pemecatan secara tidak terhormat..