Mohon tunggu...
willemrawung
willemrawung Mohon Tunggu... Guru - Hidup untuk memanusiakan manusia

Kehidupan ada karena cinta dan anugerah maka indahkanlah kehidupan sebelum hati itu padam.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadi Pendengar yang Baik, Refleksi Coaching

4 Desember 2021   20:42 Diperbarui: 4 Desember 2021   20:44 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menyamakan kata kunci berarti dalam pembicaraan memberikan kesan penerimaan hubungan antara coach dengan coachee. Keberhasilan komunikasi cara ini yaitu melalui kemampuan menyesuaikan diri dan membangun relasi. Menyamakan bahasa tubuh berhubungan dengan mimik, suara, postur tubuh, ataupun gerakan tubuh lainnya. 

Sebagai coach dapat memberikan tanda setuju secara tidak langsung pada apa yang disampaikan oleh coachee baik melalui senyum atau dengan anggukan. Sedangkan melalui teknik menyelaraskan emosi dapat membuat coachee merasa coachnya ada pada pihaknya dan mengerti perasaannya.

Menerima materi ini sungguh suatu keajaiban yang saya rasakan pada saat ini. Andai materi seperti ini sudah saya dapatkan sejak awal praktik menjadi guru, sungguh saya pasti mampu menghadapi situasi seperti di atas dengan elegan dan menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan teknik mendengarkan secara aktif. 

Apa arti mendengarkan secara aktif? Terdapat 5 teknik dalam mendengarkan secara aktif yaitu: memberikan perhatian penuh pada lawan bicara kita dalam menyampaikan pesan, tunjukkan bahwa kita mendengarkan, menanggapi perasaan dengan tepat, parafrase dan bertanya.

Bulan lalu saya mengunjungi murid yang bermasalah dalam belajar karena jarang ikut pertemuan serta tugas-tugasnya banyak yang belum diselesaikan. Home visit adalah jalan keluar terakhir yang dapat dilakukan. Perjalanan ketempat murid ini cukup jauh, dua jam naik mobil. Ternyata murid ini butuh perhatian karena tinggal dengan neneknya dan bukan dengan orang tua. 

Dari penuturan murid ini jelas hendak mengatakan bahwa dia butuh kasih sayang dan bukan uang. Ketika berbicara dengan keluarganya saya temukan ternyata murid ini perlu didengarkan. Pertemuan tersebut saya gunakan untuk mendengarkan isi hati dan keluh kesahnya. 

Sungguh sangat terharu ketika murid ini akhirnya mau membuka diri dan secara sadar termotivasi untuk belajar dengan giat lagi. Intinya komunikasi itu penting dalam mengembangkan potensi murid. Di akhir pendampingan murid ini pun berterima kasih karena sebagai guru saya sudah menjadi pendengar yang baik.

Pada kesempatan tertentu ketika rekan-rekan guru beristirahat, saya menyampaikan materi tentang komunikasi. Awalnya mereka tidak tertarik karena dalam bayangan mereka bahwa hal tersebut adalah biasa. Tetapi ketika saya menyampaikan metode GROW dan TIRTA rekan guru mulai bersemangat menanggapi penjelasan yang saya ajukan. Sebenarnya apa itu model GROW dan TIRTA?

Sebagai coach saya sangat tertarik dengan model komunikasi TIRTA untuk membangun relasi yang baik. Model TIRTA adalah model yang sudah banyak diaplikasikan dan dikenal dengan GROW model. GROW kepanjangan dari goal, reality, option, will. 

Model TIRTA dikembangkan dalam semangat merdeka belajar yang menuntut guru memiliki keterampingan coaching. Tujuan coaching adalah untuk melejitkan potensi murid agar lebih merdeka. TIRTA kepanjangan dari tujuan, identifikasi, rencana aksi, tanggung jawab. Sungguh, suatu perjalanan panjang untuk mengenal model GROW atau TIRTA dalam berkomunikasi.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun