Menyusun RPP Berdiferensiasi

Pada modul 1 banyak mengeksplorasi nilai filosofis Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, komunitas praktisi sedangkan pada awal modul 2 ini dimulai dengan pembelajaran berdiferensiasi. 

Hal yang nampak menonjol pada materi ini adalah bagaimana murid diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan, bakat, potensi yang dimiliki dan berkembang sesuai kemampuan murid. Guru menyiapkan sarana untuk murid memahami materi melalui pembelajaran berdiferensiasi. 

Tentu supaya lebih memahami kebutuhan murid maka guru perlu membuat pemetaan sebagai dasar acuan untuk melakukan pembelajaran berdiferensiasi.

Guru diberi kepercayaan mengenal lebih dekat murid-muridnya satu persatu dan kelas sehingga ketika mengadakan proses pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan murid dan kelas. 

Guru dan siswa berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama. Berusaha menyelesaikan permasalahan untuk mencapai tujuan pendidikan yang seutuhnya yaitu kemerdekaan belajar dan mengembangkan dalam kehidupan nyata nilai dan Profil Pembelajaran Pancasila.

Ketika metode ini saya mulai praktikkan dalam pembelajaran di kelas, murid pun merasa manfaat langsung pembelajaran berdiferensiasi. Menurut Ryan murid kelas XII IPA 2 metode ini membuat dirinya sebagai murid dihargai dan memperoleh kemerdekaan belajar. 

Tidak lagi terpaku pada guru yang mendominasi pembelajaran, tetapi memberi kesempatan kepada murid lebih memahami materi dan disesuaikan cara belajar murid.

Sama halnya juga dengan Vanda yang secara langsung mengatakan bahwa dirinya sangat cocok belajar dengan metode pembelajaran yang disampaikan oleh saya sebagai guru. 

Vanda yang menyukai belajar melalui auditori sangat terbantu ketika temannya William memberi penjelasan dari model kinestetik atau Reinhard yang menyukai belajar secara visual. Reinhard pun sangat antusias dengan cara belajar yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas khususnya pada materi pembelajaran tentang memperjuangkan keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian dan keutuhan lingkungan.

Sebagai guru saya pun tergerak untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Di kelas yang berbeda ketika saya belum mempraktikkan pembelajaran berdiferensiasi saya sudah pernah mendengar bahwa terdapat beberapa murid yang tidak terakomodir cara belajar mereka. Sebagai guru saya mulai membuat perbaikan atau rencana (articulation of learning) untuk pertemuan minggu berikutnya.

Berdasarkan informasi ini saya pun membuat pemetaan dan seperti yang muncul dalam pembuatan RPP berdiferensiasi saya menemukan bahwa terdapat kelompok-kelompok pemahaman materi. Dalam pembuatan RPP tersebut saya berusaha mengakomodir gaya atau metode belajar murid yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.