Mohon tunggu...
willemrawung
willemrawung Mohon Tunggu... Guru - Hidup untuk memanusiakan manusia

Kehidupan ada karena cinta dan anugerah maka indahkanlah kehidupan sebelum hati itu padam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Budaya Positif. Modul 1.4.a.9

18 Oktober 2021   22:31 Diperbarui: 18 Oktober 2021   22:37 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sangat menginspirasi dan membuka wawasan konsep pendidikan yang dipaparkan oleh Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Menurut KHD pendidikan adalah usaha sadar manusia untuk menuntun segala kodrat yang dimilik anak agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun anggota masyarakat. 

Dalam konsep ini guru memiliki peran yang sangat vital untuk tumbuh kembang anak. Seperti petani yang menanam jagung berharap buahnya jagung, demikian halnya seorang guru. Memupuk, membersihkan, merawat adalah bagian dari konsep pendidikan yang dibutuhkan oleh setiap anak. Disinilah peran guru memaksimalkan kemampuan anak supaya mampu tumbuhkembang sesuai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.

Mempraktikkan disiplin positif di lingkungan kelas pastilah sangat menantang. Tidak akan pernah mudah dan pastinya butuh waktu untuk melihat hasil akhirnya. Di lain pihak sebagai guru tentu akan mengalami kesulitan mempraktekkan disiplin positif. Karena itu, guru dalam pendidikan perlu belajar kreatif, tanggap dan mampu menjadi manager dalam menuntun dan mendampingi murid.

Dalam kacamata guru sesuai pemahaman KHD bahwa murid perlu dituntun, diarahkan, didampingi dan mereka adalah bagian dari tugas dan tanggung jawab guru. KHD menyatakan bahwa murid memiliki kelebihan dan kekurangan. Sejak lahir sudah memiliki garis-garis kecil dan bukan seperti kertas kosong. 

Tugas kita sebagai guru adalah menebalkan garis-garis tersebut dengan perilaku dan nilai-nilai karakter dan budaya sehingga tidak tergerus oleh budaya atau kodrat jaman yang semakin agresif. Kemudian KHD juga mengatakan bahwa menuntun siswa umpamanya kita merawat padi. Sejak disemai sampai padi itu berbuat harus dipelihara dengan baik sehingga yang kita harapkan menanam padi akan berbuah padi dan bukan berbuah jagung. 

Murid adalah makhluk yang mulia dan diciptakan dalam keadaan sempurna maka tugas guru adalah mengangkat murid menyadari dirinya dengan Pendidikan Nilai Pelajar Pancasila dan Karakter. Guru tentu harus siap karena perkembangan jaman. Maka guru perlu memahami dengan baik nilai dan peran guru penggerak; mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid.

Dalam konsep pendidikan ibarat petani  yang menanam padi dibutuhkan iklim budaya positif. Artinya petani yang memperhatikan kebutuhan setiap tumbuhkembang padi sama halnya juga dengan guru yang memperhatikan setiap pribadi murid. Jika ada yang kurang subur diberi pupuk, dibersihkan, dipelihara dan disiram setiap hari. 

Dalam praksis setiap hari dalam lingkungan sekolah sama halnya dengan guru menuntun dan membimbing murid yang bertujuan supaya setiap anak merasa dituntun menuju kematangan pribadi, menghargai nilai karakter dan lebih khusus nilai profil pelajar Pancasila serta dapat mengembangkan budaya lokal setempat. Inilah pupuk yang dibutuhkan setiap pribadi untuk mencapai kematangan pribadi.

Budaya positif menurut Ki Hajar Dewantara harus berasal dari internal diri sendiri. Disiplin dibangun terlebih dahulu dari dalam diri supaya dapat memperoleh kemerdekaan belajar. Merdeka belajar tanpa didasari disiplin sama halnya dengan membawa pendidikan pada kemustahilan karena tujuan akhir pasti tidak akan tercapai yaitu kematangan kognitif, afektif dan psikomotor.  

Mencapai tujuan pendidikan yaitu kemerdekaan belajar tentu tidak akan lepas dari konsep-konsep inti yang terdiri dari disiplin positif, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Mengapa konsep-konsep tersebut penting? 

Karena yang dihadapi oleh guru baik di kelas dan lingkungan sekolah adalah manusia, atau pribadi yang memiliki kemampuan. Guru sebagai bagian integral dalam pendidikan perlu memahami dan menguasai konsep-konsep tersebut. Guru membekali diri supaya ing ngarso sung tulogdho madyo mangun  karso tut wuri handayani (di depan memberi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan dan pengaruh).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun