Mohon tunggu...
William Perkasa
William Perkasa Mohon Tunggu... lainnya -

Hidup ini hanya sekali. Mengapa harus memberikan orang lain kesempatan untuk mengatur hidup. Uang tidak menciptakan manusia. Namun manusia bisa menciptakan UANG,... \r\n\r\nhttp://www.williamperkasa.com,\r\nid twitter @williamperkasa\r\nBB PIN 7D730F92

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagana (Banser Siaga Bencana) Dieng Tanam 1 Juta Pohon

10 April 2012   13:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:47 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagana (Banser Siaga Bencana) Dieng tanam 1 juta pohon. Kondisi hutan di kawasan pegunungan Dieng saat ini mengalami kerusakan, akibat berbagai kegiatan yang tanpa memperhitungkan lingkungan hidup. Beberapa areal hutan yang semula tumbuh flora dan fauna, kini berubah fungsi menjadi areal perladangan yang diolah, sehingga tata guna tanah pun berubah fungsi. Ironisnya lagi, kerusakan itu mengakibatkan terdesaknya populasi satwa langka yang dilindungi dan satu-satunya yang ada di Dieng. Kegiatan lain yang memperparah kerusakan hutan Dieng adalah penebangan liar, perluasan areal pertanian, dan kebakaran hutan. Kerusakan itu terjadi karena dilakukan berbagai pihak masyarakat, petani, dan juga petugas yang menangani kehutanan. Dengan kondisi lahan yg kritis itu maka Bagana (banser siaga bencana) Dieng mulai menanam 1 juta pohon di Dieng. Rangkaian kegiatan ini dilakukan tadi pagi selasa 10 April jam 08.00. Mereka dengan semangat bekerja tanpa pamrih menghijaukan kembali dataran tinggi Dieng. Untuk mencegah terjadinya erosi dan menghidupkan kembali ekosistem alam Dieng. Berikut rangkaian kegiatan mereka yg berhasil saya liput tadi pagi sewaktu saya sedang traveling menikmati pemandangan sun rise di sikunir Dieng.

13340635711585353075
13340635711585353075
13340636971602524727
13340636971602524727
13340637461882238629
13340637461882238629
1334063793111543657
1334063793111543657
13340638371151215363
13340638371151215363
Trend bencana di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Bencana hidrometeorologi seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, puting beliung dan gelombang pasang merupakan jenis bencana yang dominan di Indonesia. Bencana hidrometeorologi terjadi rata-rata hampir 70% dari total bencana di Indonesia. Perubahan iklim global, perubahan penggunaan lahan dan meningkatnya jumlah penduduk makin memperbesar ancaman risiko bencana di Indosnesia. Bencana tersebut telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian yang besar bagi negeri ini. Banjir bandang merupakan suatu proses aliran air yang deras dan pekat karena disertai denganmuatan masif bongkah-bongkah batuan dan tanah (sering pula disertai dengan batang-batang kayu) yang berasal dari arah hulu sungai. Selain berbeda dari segi muatan yang terangkut di dalam aliran air tersebut, banjir bandang juga berbeda dibandingkan banjir biasa. Sebab, dalam proses banjir ini, terjadi kenaikan debit air secara tiba-tiba dan cepat meskipun tidak diawali dengan turunnya hujan. Kejadian banjir bandang umumnya dengan diawali oleh proses pembendungan alamiah di daerah hulu sungai yang berada pada lereng-lereng perbukitan tinggi. Pembendungan alamiah ini sering terjadi sebagai akibat terakumulasinya endapan-endapan tanah dan batuan yang longsor dari bagian atas lereng. Proses pembendungan alamiah ini dapat terjadi secara lebih cepat apabila disertai dengan penumpukan batang-batang kayu yang terseret saat longsor terjadi. Alam tidak pandang bulu  meluluh lantak kan kerusakan yg ada dibumi ini. Hasil jepretan ku di sikunir tadi pagi, woow indah nya Dieng kutunggu pesona mu disaat tanah mu hijau dan segar kembali. Ayoooo tetap semangat Bagana (banser siaga bencana) hijau kan tetap Dieng mu.
1334064190563330660
1334064190563330660
13340642461445962134
13340642461445962134

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun