Mohon tunggu...
Wilhelmus Hia
Wilhelmus Hia Mohon Tunggu... Lainnya - Fortiter in re, suaviter in modo

dengan menulis saya berbagi kepada masyarakat Indonesia terkait Ide dan gagasan saya, melayani masyarakat Indonesia melalui tulisan membuat saya bepikir realistis dan selalu ingin menyampaikan solusi-solusi terkait masalah sosial. "Cogito Ergo Sum".

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tegangan Tegas Zaman

15 April 2021   11:30 Diperbarui: 15 April 2021   11:37 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

detik berlalu, atmosfir itu

yang tak terkehendaki bersama kerikil petaka 

jiwa menolak lambaian kelembutan

saling menghidupkan, seakan rayuan

namun itu sebuah kewajiban ciptaan

kau tahu? mereka menggertakan gigi hidup terlunta-lunta

menggenggam harapan kepada Hyang Esa

melolong laksana hamparan taufan luka,

akibat ruam-ruam cobaan, dan kini!

aku berdoa supaya mereka meluluhkan pikiran

pikiran yang hambar dan tersumbat gagasan gelap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun