Mohon tunggu...
Wild flower
Wild flower Mohon Tunggu... -

Tukang baca yang sedang berusaha merangkai kata.

Selanjutnya

Tutup

Drama

3 Negara di Planet Kenthir

7 Agustus 2016   09:27 Diperbarui: 7 Agustus 2016   09:32 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Kesehatan adalah tiang utama. Kesehatan moral didapat dari buku dan tontonan cerdas. Maka mutu dunia hiburan harus diperketat. Ada orang bijak yang mengatakan kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari budaya dan lagunya. Bagaimana anak bisa maju bila tontonannya tidak bermutu dan malah memperburuk moral ? Buku -buku yang baik harus diperkenalkan kembali. Taruh minat baca yang sudah hampir hilang, agar anak anak gemar lagi membaca. 

Kesehatan fisik, sudah dicanangkan dengan cukup baik dengan motto mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka kita perbanyak perkumpulan di pagi hari, dengan instruktur senam pagi diberbagai wilayah, agar rakyat bisa berolahraga dan bersosialisasi dengan positif. 

Hal-hal lain tidak dituliskan karena keterbatasan tempat, kata dan pengetahuan. He he he.

***

Dan dengan antisipasi dan partisipasi aktif dan penuh kesadaran dari rakyat Planet Kenthir, maka perpecahan dapat dihindarkan dengan persatuan meski dalam berbagai perbedaan SARA. Mata-mata kembali dengan tangan hampa. Urusan Toa yang sempat memanas sudah didinginkan dengan kepala dan hati dingin dan bijaksana. Urusan Govern A atau B sudah disepakati siapaun pemimpinnya , tanpa dukungan rakyat, sehebat apapun mereka tidak akan membawa kebaikan bagi siapapun juga. Sedang dengan dukungan rakyat yang bersatu, pemerintahan akan bertahan bila dipimpin dengan baik dan benar.

3 Negara pun hanya menjadi judul yang tak pernah menjadi kenyataan. Hidup Planet Kenthir. Berjaya dan bersatulah selalu dalam damai dan sentosa.

Penutup :

Untuk mengatur negerinya, ia lebih dahulu membereskan rumah tangganya; untuk membereskan rumah tangganya, ia lebih dahulu membina dirinya; untuk membina dirinya ia lebih dahulu meluruskan hatinya; untuk meluruskan hatinya ia lebih dahulu mengimankan tekadnya; untuk mengimankan tekadnya, ia lebih dahulu mencukupkan pengetahuannya; dan untuk mencukupkan pengetahuan , ia meneliti hakekat tiap perkara.  

Tiap benda itu mempunyai pangkal dan ujung, dan tiap perkara itu mempunyai awal dan akhir. Maka orang yang mengetahui mana hal yang dahulu , mana yang kemudian, ia sudah dekat dengan jalan suci.

Karena itulah raja sampai rakyat jelata mempunyai satu kewajiban yang sama, yaitu mengutamakan pembinaan diri sebagai pokok, karena pokok yang kacau tidak pernah menghasilkan penyelesaian yang teratur baik. Seumpama menipiskan benda yang seharusnya tebal dan menebalkan benda yang seharusnya tipis, itu hal yang tak perlu terjadi. (Kitab ke -4 SU SI  ajaran  Konghucu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun