Mohon tunggu...
Wild flower
Wild flower Mohon Tunggu... -

Tukang baca yang sedang berusaha merangkai kata.

Selanjutnya

Tutup

Drama

3 Negara di Planet Kenthir

7 Agustus 2016   09:27 Diperbarui: 7 Agustus 2016   09:32 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kong Agil manggut-manggut, dengan begitu banyaknya laporan yang masuk, laporan medis, laporan ekonomi, laporan sepak bola, laporan mata-mata, laporan fiksiana, laporan liputan, humaniora, muda mudi, ah dunia Planet Kenthir masih belum serusuh negeri tetangga, pastinya. 

Disini perang masih sebatas kata, dan belum menjadi perang senjata. Disana pertentangan  sudah berupa amuk masa, lempar-lemparan senjata dan api, demonstrasi dan tentu saja mediasi menjadi sarana terlogis agar perpecahan segera terselesaikan dengan damai.

Maka sebelum nasi jadi bubur meski bubur juga enak untuk dimakan, Kong Agil membuat berbagai macam ketetapan :

1. Pendidikan menjadi alat vital guna mencerdaskan bangsa, maka kualitas dan materi harus disusun dengan secermat mungkin, agar anak bangsa maju dan memiliki kecerdasan yang dibarengi dengan kekuatan karakter yang handal.

2. Pendidikan pertama dan terutama datang dari keluarga. Maka kualitas keluarga yang mula-mula harus segera dibenahi. Dengan sangat cerdas Kong Agil mengadakan lomba menulis  bagaimana meningkatan mutu dan kualitas keluarga, agar sumbang saran dari rakyat Kenthir dapat ditampung dan dipakai bila memungkinkan.

3. Agama adalah kekuatan. Dibalik kekuatan yang besar maka ada orang yang menyusup untuk menyalahgunakan pemakaiannya. Maka kerukunan umat beragama harus menjadi perhatian utama. PR terberat bukanlah untuk mengajarkan doktrin agama tentu saja. PR terberat adalah bagaimana membuat doktrin agama dimengerti dan dilakukan dalam praktek nyata sehari-hari dengan baik , benar dan sesuai dengan kaidah keagamaan.

4.Kekayaan adalah kekuatan yang memanjakan. Maka dicanangkan kekayaan tidak boleh membuai rakyat menjadi malas, bodoh dan kurang inovasi. Perlu ada berbagai inovasi, mengolah hasil bumi agar tak lagi dijual mentah-mentah dengan harga murah. Lapangan pekerjaan juga menjadi PR besar yang harus dibereskan.

5. Pemberantasan pejabat korup. Lini-lini perpajakan kini sudah memakai sistem real time, sehingga segala pendapatan pajak terekam tanpa bisa dikorup. Tapi sistem budgeting dan anggaran belanja, ini benar-benar memerlukan pengawasan ekstra. Masih banyak anggaran siluman dengan praktek jalan-jalan kungker bodong. Masih banyak sistem mark up menjamur. Pengetatan pengawasan penerimaan uang di rekening bank, masih bisa dikorup dengan penerimaan uang dalam bentuk cash, nanti inipun PR yang harus dibuat.

Kisi-kisi dan saran dari Kong Ming penasehat Kong Agil sebagai tambahan :

1. Pengawasan harga. Harga = Mutu dan kualitas, juga biaya untuk effortnya + margin keuntungan. Pengawasan yang baik adalah pengawasan yang bisa menekan margin keuntungan , agar keuntungan tidak diambil dengan semena-mena dan mencekik leher. Keuntungan harus bisa menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan, tapi tidak membuat mereka menimbun kekayaan yang memperbesar jurang perbedaan antara si kaya dan si Miskin.

2. Pengawasan penggunaan pajak. Anggaran belanja harus tepat guna dan tepat pakai. Ada uang = Ada barang. Barang harus sesuai dengan uang yang dikeluarkan. Untuk pembuatan sarana perlu diadakan jaminan mutu dan kualitas dengan jangka waktu tertentu, agar mereka tak sembarang mengurangi mutu. Budget yang harus dihabiskan bila sudah dianggarkan itu menjadi slogan basi. Budget dibuat dan disesuaikan, bila memang tidak sesuai direvisi, agar tidak dihambur-hamburkan dan dihabiskan bila over budget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun