Mohon tunggu...
Wildan Nurhansyah
Wildan Nurhansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tentang Pertanggungjawaban

8 Juli 2019   03:52 Diperbarui: 8 Juli 2019   05:04 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Semua penignkatan dan pertumbuhan pribadi mucul berakt adanya sebuah kesadaran sederhana. Kesadaran itu adalah bahwasanya, kita secara pribadi bertanggung jawab atas segala hal dalam hidup kita, tak sepeduli apa kondisi di luar kita.

Kita tidak bisa selalu mengambil kendali terhadap apa yang terjadi pada kita. Namun kita selalu bisa mengendalika cara kita menafsirkan hal yang menimpa kita, adan cara kita merespon.

Entah kita menyadari atau tidak, ktit selalu bertanggung jawab atas pengalamn diri kita. Mustahil kita tidak bertanggungjawwab. Memilih dengan sadar, untuk tidak menafsirkan peristiwa dalam hidup kita tetaplah sebuah penafsiran terhadap peristiwa kehidupan kita. Memilih untuk tidak menanggapi perisitiwa dalam hidup kita tetap saja sebuah tanggapan terhadap peristiwa tersebut.

Suka atau tidak, kita selalu berperan aktif dalam apa  yang sedang terjadi terhadap dan dalam diri kita. Kita selalu menafsirkan makna dari setiap peristiwa dan kejadian. Kita selalu memilih nilai-nilai yang kita hidupi dan ukuran yang kita gunakan untuk menilai setiap hal yang terjadi pada kita. Sering satu peristiwa yang sama bisa menjadi baik atau buruk, bergantung pada ukuran apa yang kita pilih.

Intinya, kita selalu menjatuhkan sebuah pilihan, entak hita sadari atau tidak.

Ini kembali pada kenyataan bahwa tidak ada yang namanya tidak peduili. Ini tidak mungkin. Kita semua pasti memedulikan sesuatu. Tidak peduli tentang apa pun tetap saja sebuah bentuk kepedulian tentang sesuatu.

Pertanyaan yang sesungguhnya adalah, kita memilih untuk memdulikan pada? Nilai apa yang kita pilih sebagi dasar dari tindakan kit?  Ukuran apa yangkita pilih untuk kita gunaakan sebagai pengukur kehidupan kita? Dan apakah itu pilihan yang baik?

Review

Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun