Mohon tunggu...
Mohammad WildanirRobi
Mohammad WildanirRobi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Agribinis DPPS Universitas Muhammadiyah Malang

yob

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif Agribisnis Sektor Peternakan (Komoditas Susu) dalam Ekonomi Makro dan Mikro

13 Januari 2022   18:22 Diperbarui: 13 Januari 2022   18:27 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekonomi merupakan istilah yang berasal dari kata Yunani yang berarti penguasa rumah tangga. Ekonomi adalah cabang ilmu sosial yang berfokus pada penggunaan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang beragam dan tidak terbatas. Namun beberapa permasalahan yang muncul saat ini yaitu sumber daya (faktor produksi) semakin terbatas, tetapi kebutuhan manusia tidak terbatas.

Jika melihat masalah ekonomi kita dapat melihat masalah ekonomi kehidupan ekonomi dari dua sudut: kehidupan ekonomi makro (keseluruhan) dan kehidupan ekonomi mikro. Dalam pembangunan agribisnis sektor peternakan, pemasaran erat kaitannya dengan konsep pemasaran, pemasaran dimaknai dengan perspektif ekonomi, bisnis dan kebijakan. Selain itu ada yang memaknai pemasaran dari perspektif makro dan mikro.

Pemasaran komoditas agribisnis pada dasarnya meliputi bagaimana menerjemakan permintaan konsumen kepada produsen dan menginformasikan produk yang diproduksi produsen kepada konsumen. 

Baik analisis makro ekonomi maupun mikro ekonomi keduanya digunakan dalam ekonomi pertanian. Pemasaran dalam perspektif makro menganalisis efisiensi pemasaran secara keseluruhan penyampaian produk dari produksen ke konsumen.

Sebagai produsen dapat dikatakan efiien apabila dapat meningkatkan keuntungan dengan mengembangkan keunggulan produk yang dimilikinya untuk mendapatkan konsumen yang lebih banyak dengan adanya efisiensi tersebut selanjutnya dapat mendorong produsen lain untuk meningkatkan efisiensi nya juga agar dapat bersaing di industri pasar yang sama.

Beberapa kebijakan pemerintah dalam perspektif ekonomi makro dalam membuat kebijakan susu yaitu persyaratan susu murni yang beredar harus berdasarkan SNI susu, susu yang dipasarkan diawasi dan oleh dinas peternakan setempat, Dirjen Peternakan membina koperasi peternak sapi perah dalam bidang teknis peternakan dalam penyaluran sarana produksi peternakan, pengumpulan pengawetan pengolahan susu dan pemasaran susu.

Ekonomi mikro merupakan bagian dari ekonomi makro tetapi kaitanya dengan aspek manajemen secara individu pada tahapan pemasaran untuk mendapatkan keuntungan melalui pengelolaan bahan baku, produksi, penetapan harga, distribusi dan promosi produk yang dipasarkan, perilaku konsumen. 

Perilaku konsumen biasanya yaitu kegiatan yang dilakukan untuk melakukan sesuatu (memilih, membeli, dan menggunakan produk yang diinginkan)

Permintaan dan penawaran, ditingkat Nasional permintaan dan penawaran susu semakin meningkat di masa pandemi ini tentunya hal itu merupakan  keuntungan bagi peternak dalam memenuhi permintaan yang ada di pasar sehingga secara tidak langusung dapat mengurangi pengangguran.

Konsumsi susu nasional hanya sebesar 16,27 kg per kapita per tahun (BPS,2020) lebih rendah dibandingkan Malaysia dengan 36,20 kg, Myanmar 26,7 kg dan Thailand 22,20 kg. Semakin meningkatnya populasi, sadarnya kesehatan, kebutuhan gizi maka permintaan susu di Indonesia setiap tahunnya akan semakin meningkat (Farid dan Sukesi, 2011).

Agribisnis di bidang peternakan komoditas susu untuk penetapan harga dapat ditentukan dari beberapa hal yaitu dari flat price yaitu memilih sapi yang berproduksi tinggi dengan biaya rendah tetapi kualitas susu diabaikan, yang kedua dinilai dari berat susu dan % lemak susu yaitu harga ditentukan dari kandungan % lemak dalam susu. Yang ketiga ditentukan dari kualitas susu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun