Mohon tunggu...
Wildan Hakim
Wildan Hakim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen I Pengamat Komunikasi Politik I Konsultan Komunikasi l Penyuka Kopi

Arek Kediri Jatim. Alumni FISIP Komunikasi UNS Surakarta. Pernah menjadi wartawan di detikcom dan KBR 68H Jakarta. Menyelesaikan S2 Manajemen Komunikasi di Universitas Indonesia. Saat ini mengajar di Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta dan Peneliti Senior di lembaga riset Motion Cipta Matrix.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melongok Kemeriahan Muktamar NU ke-33

1 Agustus 2015   21:57 Diperbarui: 12 Agustus 2015   06:49 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini Muktamar NU ke-33 resmi dibuka. Untuk pertama kalinya, muktamar Ormas Islam terbesar di Indonesia ini digelar di Jombang Jawa Timur. Padahal, Jombang merupakan tempat lahirnya Nahdlatul Ulama (NU) yang dibidani Kyai Hasyim Asyari.

Dari pondok pesantren di kawasan Tebuireng Jombang, mbah Hasyim - demikian beliau akrab disapa - mendirikan dan merumuskan arah perjuangan NU. Pergulatan mbah Hasyim selaku ulama dan pejuang bangsa, menjadi tonggak penting berkembangnya NU sebagai sebuah organisasi keagamaan dengan jumlah anggota yang sangat besar dan terus bertahan di tengah perubahan era.

Hari ini, Sabtu 1 Agustus 2015, catatan panjang sejarah NU dibawa "mudik" ke Jombang. Kemeriahan sudah pasti menyelimuti Jombang selama pelaksanaan muktamar. Empat pondok pesantren di Jombang sudah siap menjadi tuan rumah sekaligus tempat pelaksanaan muktamar. Keempat Ponpes ini ialah Ponpes Denanyar, Ponpes Tambak Beras, Ponpes Tebuireng dan Ponpes Darul Ulum di Peterongan.

Para muktamirin yang terbagi dalam enam komisi pembahasan masalah (bahsul matsail) nantinya akan tersebar di empat Ponpes di atas. Apa saja pembagian komisinya? Sila lihat pada tabel berikut ini.

[caption caption="Pembagian komisi di Muktamar NU ke-33"][/caption]

Ribuan orang dari Jombang sudah berdatangan. Mereka ini terdiri dari peserta muktamar (muktamirin), dan peserta biasa atau biasa disebut muhibbin. Hadir juga para penggembira. Biasanya, mereka adalah warga nahdliyin yang ingin merasakan suasana meriahnya muktamar yang dihelat dalam skala besar.

Di antara Anda, pasti tak semuanya bisa pergi ke Jombang. Jangan khawatir, ada beberapa foto yang bisa menggambarkan kemeriahan Muktamar NU ke-33 di Jombang. Berkat teknologi informasi dan komunikasi, foto-foto ini bisa saya dapatkan meski tak pergi ke Jombang.

Kesibukan di pusat kota Jombang mulai terasa pada petang tadi. Beberapa ruas jalan dijaga. Sesuai rencana Presiden Joko Widodo akan membuka muktamar. Suasana salah satu sudut kota Jombang terlihat pada foto berikut.

[caption caption="Suasana di jalan utama menuju alun-alun Jombang"]

[/caption]

Lokasi pembukaan Muktamar NU ke-33 ini dipusatkan di alun-alun Jombang. Kesibukan dan keramaian sangat terasa di sana. Siapa lagi yang sibuk kalau bukan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres, TNI, polisi setempat, serta Barisan Serba Guna atau Banser. Keempat elemen pengamananan inilah yang harus berjibaku dengan mengamankan area dan berbagi tugas dalam mengatur massa yang bakal membanjiri alun-alun Jombang.  Seperti apa suasananya? Ini dia foto-fotonya.

[caption caption="Suasana di alun-alun Jombang jelang pembukaan Muktamar NU ke-33 pada sore tadi (Sabtu, 1 Agustus 2015)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun