Mohon tunggu...
Wildan Hakim
Wildan Hakim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen I Pengamat Komunikasi Politik I Konsultan Komunikasi l Penyuka Kopi

Arek Kediri Jatim. Alumni FISIP Komunikasi UNS Surakarta. Pernah menjadi wartawan di detikcom dan KBR 68H Jakarta. Menyelesaikan S2 Manajemen Komunikasi di Universitas Indonesia. Saat ini mengajar di Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta dan Peneliti Senior di lembaga riset Motion Cipta Matrix.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagong Duta

30 Juli 2019   22:08 Diperbarui: 30 Juni 2021   06:00 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Bagong. Bagong merupakan anak bungsu Ki Semar. Penampilan Bagong kerap ditunggu karena selalu lucu. Ilustrasi dari www.jadag.id

"Kalau kamu memaksakan diri untuk mengamuk dan mengikuti kemauan Betari Durga, jelas-jelas kamu akan menanggung malu. Pikirkan baik-baik. Jangan sampai tindakanmu untuk mengamuk di Karangkadempel justru membuahkan rasa malu," papar Antasena.

Petruk dan Bagong yang melihat percakapan itu rupanya tidak sabar. Petruk lantas berdiri di depan Matenggo Seto dan merapal doa.

"Teguh yuwono slamet, slamet kersaning gusti. Loh kok tetap kuat," ujar Petruk keheranan.

Giliran Bagong maju. Dirapalnya doa versi ringkas. Matenggo Seto tetap berdiri kokoh. Beberapa saat kemudian wujud Matenggo Seto hilang. Setelah itu, tampaklah ksatria Janaka berdiri tegak di depan Antasena, Petruk, dan Bagong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun