Mohon tunggu...
Wildan Dzilazmi
Wildan Dzilazmi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Salam kenal! Saya M Wildan Dzil Azmi, seorang mahasiswa sekaligus staf pengajar di pesantren Khairunnas Tuban. Melalui blog ini, saya ingin berbagi pengetahuan dan insight saya tentang keilmuan keagamaan khususnya didunia pesantren. Harapan saya, blog ini bisa menjadi sumber informasi yang bermanfaat dan terpercaya bagi Anda.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Apakah Iblis termasuk golongan malaikat?

21 April 2025   12:29 Diperbarui: 29 April 2025   22:26 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kitab-kitab salaf merupakan perangkat untuk memahami Al-Quran

Sejarah mencatat bahwa orang-orang Sholih dari zaman dahulu pasti memiliki musuh.
Jika kita membaca sejarah para nabi terdahulu, semuanya menjumpai umatnya yang membangkang dan memusuhi dakwahnya. Bahkan pembangkangan itu terjadi pada nabi sekaligus manusia pertama yang diciptakan Allah SWT, Nabi Adam sebagai manusia pertama yang diciptakan Allah pun memiliki musuh. Yaitu Iblis.


وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ ۝٣٤
 

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
(Al-Baqoroh ayat 34).

Banyaknya kaum tekstualis yang memahami ayat hanya berdasarkan terjemahan saja tanpa adanya kemampuan gramatikal yang cukup, bisa berdampak pada kesalahan dalam menafsirkan maksud ayat dan lebih bahayanya lagi bisa berdampak kepada keraguan terhadap kebenaran Al-Quran. Maka, saya tertarik untuk membahas analisis lafadz pada ayat diatas.
Sekaligus membuktikan bahwa Al Qur'an tidak bisa disimpulkan sesempit hanya menggunakan terjemahan saja.

Jika kita perhatikan terjemahan dari ayat diatas, maka akan kita jumpai satu kecacatan. Yaitu perintah sujud ini hanya diberikan kepada malaikat. Allah SWT memerintahkan malaikat untuk sujud (sujud penghormatan) kepada Adam alaihissalam. Sedangkan iblis tidak dikenai perintah tersebut.

Lalu kenapa Allah menjelaskan "bahwa semua malaikat sujud, kecuali iblis". Sedangkan perintah tersebut hanya ditujukan pada malaikat. Dari analisis seperti ini maka akan timbul pertanyaan "kenapa iblis disebut?, padahal kan tidak diperintah" akan muncul juga pertanyaan "apakah iblis juga termasuk bagian dari malaikat?"

Jawabannya ada pada lafadz اِلَّآ  , yang jika diartikan dalam bahasa indonesia memiliki arti "kecuali".
Pada ilmu gramatikal arab اِلَّآ  termasuk pada huruf istisna'. Yaitu huruf yang mengecualikan suatu perkara yang disebutkan setelah lafadz اِلَّآ  atau saudara-saudaranya .

Istisna' terbagi menjadi dua jenis. Yaitu muttashil dan munqhati'. Adapun Pada ayat di atas ini termasuk istisna' muttashil, yang berarti lafadz yang disebut sebelum huruf istisna' اِلَّآ  (malaikat) masih sejenis dengan lafadz yang disebut setelahnya (iblis).

Seperti contoh "semua siswa hadir di kelas, kecuali anggota OSIS".
Menunjukkan bahwa osisi juga termasuk bagian dari siswa.

Begitupun pada ayat diatas. Menunjukkan bahwa sebetulnya iblis juga merupakan bagian dari malaikat yang diperintahkan untuk sujud (penghormatan) kepada Adam.
Ibnu Abbas berkata: dulunya Iblis bernama 'Azazil dan digolongkan diantara malaikat yang paling mulia, akan tetapi kemudian dia tidak taat kepada Allah, sejak saat itulah dia dinamakan dengan Iblis karena Allah menjauhkan dirinya dari segala bentuk kebaikan karena kemaksiatannya.

Demikianlah tulisan saya, yang tidak lain adalah karena ingin berbagi dan menunjukkan betapa luasnya pengetahuan yang bisa kita gali dari Al-Qur'an. Saya sangat ingin mendengar pendapat para pembaca. Jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar di bawah ini. Mari kita berdiskusi dan saling belajar!


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun