Mohon tunggu...
WILDAN ARFAN
WILDAN ARFAN Mohon Tunggu... Lainnya - Semarang, indonesia

@wildanarfan_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senyum Sumir

6 Desember 2020   06:00 Diperbarui: 6 Desember 2020   06:08 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dagu melambai ke tanah 

Menunduk rumpang diangguk

Tertegun-tegun, luar sepucuk di sudut temu bibir, 

meluas samudra di muka lidahnya, pahit pahang

Menakar sakar dalam tubuh sendiri

Memuncak legit yang sakti sakit

Acap menggetar sekujur,

sampai rasa, mati! 

Seiris tubuh itu tabah

Tidak terjadi pinangan, bukan telangkai datang ke anjung, 

kemudian kemolekan disanjung

Serahkan secuil senyum

Hingga lekuknya bagai seroja

Suatu ketika dagu menggeleng

Merekah cela, 

menggunung kecewa

Sumir-sumirat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun