Dagu melambai ke tanahÂ
Menunduk rumpang diangguk
Tertegun-tegun, luar sepucuk di sudut temu bibir,Â
meluas samudra di muka lidahnya, pahit pahang
Menakar sakar dalam tubuh sendiri
Memuncak legit yang sakti sakit
Acap menggetar sekujur,
sampai rasa, mati!Â
Seiris tubuh itu tabah
Tidak terjadi pinangan, bukan telangkai datang ke anjung,Â
kemudian kemolekan disanjung
Serahkan secuil senyum
Hingga lekuknya bagai seroja
Suatu ketika dagu menggeleng
Merekah cela,Â
menggunung kecewa
Sumir-sumirat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!