Wahai semestaJuangmu bernamakan asaKasihmu berdasarkan cintaNamun bahagiamu tak selalu berbentuk
Tak selalu dapat berkombinasiNaluri dan opiniSengketa dan harga diriRedaksi dan
Sesaji alur Mengepul seperti kemenyanDi setiap titik dan
Bersama dengan kerasnya batu kapur kota pacitan..Diiringi dengan terjalnya
Aku tahu, ibuSeribu kata dalam bukuTak mampu lukiskan indah kisahmuLayaknya