Mohon tunggu...
Wilantika Ramadhani
Wilantika Ramadhani Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggiat Literasi

Mahasiswi Ilmu Perpustakaan UIN-Sumatera Utara, Medan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pelestarian Adat Melayu dari Arsip Bangunan Istana Maimun, Kota Medan

22 Mei 2018   09:30 Diperbarui: 22 Mei 2018   09:57 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh : Syahdan Yuliana

Berbicara mengenai adat ialah suatu kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan atau tradisi yang lazim dilakukan di suatu daerah. Secara umum adat dapat dikatakan sebagai suatu kebiasaan yang mewujud menjadi norma, kaedah, ketentuan, peraturan, nilai, disertakan upacara-upacara yang mengikutinya, tidak tertulis dan berlaku serta menjadi pedoman secara turun temurun dari generasi ke generasi oleh masyarakat pendukungnya.

Adat melayu merujuk kepada pengertian di atas pada dasarnya adalah sama dan khususnya menyangkut masyarakat pendukung kebudayaan melayu. Tradisi ialah kebiasaan yang turun temurun yang dimulai dari paling sederhana sampai mewujudkan menjadi adat yang dapat dibedakan menjadi adat sebenar adat, adat yang teradat, dan adat yang diadatkan (Tenas effendi, 1951). Arsitektur (seni bangunan) rumah melayu memiliki gaya dan bangunan tersendiri dan berbeda dengan suku lainnya. Arsitektur merupakan karya bangunan manusia memiliki keindahan dan kenyataan di dalam maupun diluar (Fariza Nasution, 2007)

Istana maimun termasuk bangunan bersejarah dan menjadi sudut pandang di Kota Medan. Istana maimun dibangun dengan ciri khas melayu dengan warna kuning keemasan, sebagai istana maimun peninggalan kerajaan Deli pada masa saat itu dan disebut juga istana putri hijau. Istana maimun menjadi icon bangunan terindah yang terletak di kota Medan, Sumareta Utara. Istana yang terletak dikawasan Jl.Brigjen Katamso merupakan warisan dari Sultan Deli Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Dibangun pada 26 Agustus 1888, namun baru diresmikan pada tanggal 18 mei 1891.

Bangunan tersebut dengan luas 2772 m2 dan halaman sekitar 4,5 herker. Bangunan dengan dominasi berwarna kuning keemasan ini menjadi warna khas melayu..  Konstruksi arsitekturnya yang unik menjadi daya tari utama bagi masyarakat sekitar kota Medan maupun luar kota. Pengaruh juga masih kental melekat pada bangunan ini, seperti desain balairung atau runga tamu, jendela, pintu dan prasasti di depan tangga yang bertulisan huruf latin, dengan bahasa Belanda.

Indonesia memang kaya akan budaya, tradisi, bahasa, objek wisata dan bangunan-bangunan bersejarah yang sudah menarik perhatian dari jutaan wisatawan dunia. Hampir setiap kota atua daerah di Indonesia memiliki bangunan bersejarah yang sekaligus acuan dan daya tarik untuk masyarakat.

Keberadaan bangunan kuno dan bersejarah sangat penting karena merupakan bukti warisan dari generasi sebelumnya dan saksi tentang sejarah perjalana sebuah kota yang ditemui hampir setiap kota-kota baik kecil maupun besar di seluruh Indonesia. Sebagian besar masih dalam keadaan yang baik dan masih digunakan dan dijaga dengan baik, namun ada beberapa juga yang rusak dan terlantar sehingga perlu mendapatkan tindakan konservasi. Istana maimun merupakan salah satu bangunan bersejarah dan juga suatu kebanggan Kota Medan.

Kota   Medan   sebagai   Ibu  Kota   Provinsi   Sumatera   Utara   ini   menjadi   pintu   gerbang  masuknya  wisatawan  untuk  mengunjungi  objek  wisata  di  Sumatera  Utara.  Kota  Medan  telah berkembang menjadi kota metropolitan dan mengandung banyak historis dan berbagai suku/etnis yang ada. Kota Medan saat ini terus mendorong  banyak orang dan investor untuk berkunjung dalam rangka wisata.

Istana maimun dijadikan sebagai objek wisata di daerah provinsi  Sumarea Utara. Istana ini menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang tua, tetapi desain bangunan yang unik juga memadukan berbagai unsur kebudayaan dunia. Ada dua versi berbeda yang menjelaskan tentang arsitektur yang membuat bangunan ini, pertama mengatakan bahwa perancang desain Istana Maimun adalah seorang arsitektur dari Italia bernama Ferrari, dan kedua mengatakan bahwa perancang bangunan ini adalah seorang Kapiten Belanda bernama T. H. Van Erp.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun