Mohon tunggu...
Wiku Larutama
Wiku Larutama Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Magister Teknik SIstem UGM yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membangun Perekonomian Bangsa dengan Gaya Hidup Hemat Energi

23 November 2018   07:13 Diperbarui: 23 November 2018   08:10 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berdasarkan penjelasan mengenai perancangan kebijakan dan pengembangan teknologi yang dilakukan tersebut maka muncul sebuah pertanyaan "Apakah untuk mencapai ketahanan energi nasional hanya dapat dilakukan menggunakan pendekatan perancangan kebijakan dan pengembangan teknologi tersebut?". Secara nyata masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai ketahanan energi nasional yang akan berdampak pula pada perkembangan perekonomian nasional. Untuk mengatasi keterbatasan sumber energi yang saat ini digunakan di Indonesia dapat dilakukan perbaikan melalui dua sisi yaitu pada sisi pengembangan sumber energi dan alat konversi energi serta di sisi yang lain adalah perbaikan dari segi penggunaan sumber energi yang tersedia. 

Pengembangan sumber energi dan alat konversi dapat berupa peningkatan eksplorasi sumber daya alam yang ada di Indonesia, pencarian energi alternatif yang dapat digunakan, dan peningkatan efisieansi dari alat konversi energi yang digunakan. Beberapa tindakan yang dilakukan tersebut sebagian besar merupakan tindakan yang dilakukan pada level middle management hingga top management dari pemerintah ataupun institusi pendidikan. Berbeda dengan pendekatan melalui sisi pengembangan sumber energi dan alat konversi energi, perbaikan dari segi penggunaan sumber energi merupakan hal yang dapat dilakukan olah setiap warga negara pada setiap lapisan masyarakat. 

Perbaikan penggunaan sumber energi merupakan sebuah upaya untuk mengurangi tingkat konsumsi dari sumber energi yang sebagian besar merupakan sumber energi yang berasal dari fosil. Fakta di lapangan menunjukan bahwa masih terdapat banyak pemborosan dalam hal penggunaan sumber energi fosil untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang kurang produktif. Selain itu pemborosan yang cukup besar juga terjadi pada sektor penggunaan listrik melalui berbagai tindakan yang sederhana namun berdampak cukup besar jika diakumulasikan. 

Contoh aktivitas tersebut adalah membiarkan lampu menyala saat sedang tidak digunakan serta alat-alat elektronik yang tetap dalam keadaan menyala meskipun sedang ditinggalkan pemiliknya. Dari hal-hal tersebut maka dapat dilihar bahwa pemborosan itu merupakan hal yang sangat dekat dengan kita dan cukup sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Terdapat sebuah solusi sederhana yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemborosan yang terjadi dalam pengguanaan energi yang dapat dilakukan langsung oleh tiap individu dari tiap elemen masyarakat berupa penerapan pola hidup hemat energi. Hemat energi yang dimaksud bukan berarti berhenti untuk menggunakan sumber energi sama sekali namun merupakan sebuah pola pikir untuk selalu bijaksana dalam melakukan penggunaan energi atau mampu menentukan kapan saat yang tepat untuk menggunakan sumber energi untuk melakukan kegiatan produktif.

Beberapa cara dapat dilakukan dalam melakukan penghematan penggunaan sumber energi. Cara-cara yang dilakukan untuk mencapai penerapan gaya hidup hemat energi dapat dirangkum kedalam bentuk aktivitas 6R yaitu ready, rethink, replace, reduce, repeat, remind. Hal pertama adalah ready atau bersiap-siap. Yang dimaksud bersiap-siap di sini adalah melakukan persiapan secara mental untuk melaksanakan gaya hidup hemat energi. Persiapan mental dilakukan dalam bentuk peningkatan keyakinan bahwa kita dapat melakukan perubahan gaya hidup tersebut serta menghilangkan pikiran negatif bahwa melakukan gaya hidup hemat energi itu sulit. Hal ini dapat memberikan motivasi yang besar karena datang dari diri sendiri.

Hal kedua adalah rethink atau memikirkan kembali aktivitas yang akan dilakukan. Memikirkan kembali yang dimaksud di sini dapat berupa melakukan refleksi terhadap diri sendiri apakah aktivitas yang akan dilakukan tersebut merupakan aktivitas penting dan produktif. Selain itu perlu dipikirakan juga seberapa besar kebutuhan dari aktivitas tersebut untuk menggunakan sumber energi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penggunaan energi secara berlebihan sejak awal sebelum aktivitas dilakukan.

Hal ketiga adalah replace atau mengganti aktivitas menjadi bentuk aktivitas lain dan dapat juga diartikan sebagai penggantian alat yang digunakan menjadi alat yang lebih hemat energi. Setelah melakukan banyak pertimbangan terhadap aktivitas yang akan dilaksanakan maka apabila memungkinkan dapat dilakukan penggantian aktivitas tersebut dengan aktivitas yang lain dengan tujuan utama yang serupa namun menggunakan energi yang lebih sedikit. Selain itu penggantian alat yang lebih hemat energi dapat dilakukan jika memungkinkan seperti penggantian lampu neon biasa dengan lampu LED yang digunakan ketika belajar.

Hal keempat yang dapat dilakukan adalah reduce atau mengurangi konsumsi dari energi yang digunakan. Mengurangi konsumsi energi merupakan tindakan yang dilakukan apabila aktivitas yang akan dilaksanakan memang tidak dapat diganti dengan bentuk aktivitas lain atau aktivitas tersebut harus terlaksana sedemikian rupa sehingga tidak dapat diganti. Mengurangi konsumsi energi dapat dilakukan dengan melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut secara hati-hati dan cermat agar tidak ada energi yang terbuang secara percuma.

Hal kelima yang dilakukan adalah repeat atau mengulang kembali tahap-tahap dalam melakukan penghematan energi secara terus menerus. Mengulang tindakan-tindakan penghematan yang dapat dilakukan merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam melakukan pembiasaan terhadap gaya hidup hemat energi. Dengan mengulang terus menerus tahap-tahap penghematan energi maka lama kelamaan aktivitas-aktivitas hemat energi yang dilakukan akan berubah menjadi kebiasaan dan akan menjadi semakin mudah untuk dilakukan karena telah menjadi gaya hidup.

Hal terakhir yang dapat dilakukan adalah remind atau bantuan orang lain sebagai pengingat untuk melakukan gaya hidup hemat energi. Sebagai manusia ada kalanya rasa malas itu muncul untuk melakukan pola hidup hemat energi, oleh karena itu maka kita akan membutuhkan sosok-sosok yang dapat mengingatkan kita agar tetap menjalankan pola hidup hemat energi begitu pula yang kita lakukan terhadap mereka agar tetap berada pada gaya hidup hemat energi. Ketika ada teman untuk melakukan sebuah aktivitas secara bersama-sama maka akan menjadi lebih mudah dan motivasi kita akan tetap terjaga untuk terus menerapkan gaya hidup hemat energi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun