KELANGKAAN DAN KEBERLIMPAHAN
„Inspirasi Harian“ oleh Wikan Danar Sunindyo
Keterbatasan yang ada di dunia merupakan dasar timbulnya ilmu ekonomi. Karena di dunia ini serba langka dan terbatas, maka manusia harus mengatur dan mengelola sumber daya yang dimilikinya, entah itu uang, energi atau waktu. Manusia tidak punya cukup banyak uang untuk bisa membeli segalanya yang ada di dunia, bahkan orang paling kaya sekalipun. Dan manusia juga tidak bisa melakukan segala hal yang ingin ia kerjakan. Maka ada ilmu manajemen, ada prioritas, mana yang harus didahulukan untuk dikerjakan, mana yang ditunda atau bahkan akhirnya tidak dikerjakan, meskipun ia ingin mengerjakannya.
Bicara soal kelangkaan dan keberlimpahan berpengaruh pada perilaku dan penyikapan seseorang terhadap suatu hal. Misalnya saat dulu Indonesia masih mengekspor minyak. Minyak menjadi berlimpah, Indonesia kaya dan harga minyak pun murah. Tapi sebagian orang tidak menyadari bahwa kandungan minyak dalam bumi itu terbatas dan tidak akan bisa diproduksi selamanya. Akibatnya setelah sekian lama dieksplorasi, produksi minyak pun semakin menurun, sehingga Indonesia tidak lagi menjadi negara pengekspor minyak, justru sebaliknya mengimpor minyak dari negara lain.
Sayangnya sebagian orang malah menghembuskan berita-berita yang salah seakan-akan Indonesia masih kaya dengan minyak. Akibatnya perilaku pemborosan seakan-akan minyak masih berlimpah terjadi di mana-mana. Jika orang menyadari bahwa minyak itu langka, mereka akan melihat bahwa minyak memang harus dihargai secara mahal, jika tidak maka sikap boros tidak akan pernah berubah.
Jika Indonesia bisa segera menyadari kelangkaan minyak dan energi yang dialami oleh Indonesia, maka perilaku boros akan berganti dengan perilaku bijak. Orang akan lebih suka menggunakan kendaraan publik daripada kendaraan pribadi, dan mengutamakan untuk menggunakan energi alternatif dan terbarukan. Tentunya ini harus didukung oleh kebijakan pemerintah yang pro terhadap penggunaan dan pengembangan energi alternatif dan terbarukan. Tanpa itu semua yang terjadi adalah chaos dan perilaku seenaknya sendiri, seakan-akan hidup di dunia tanpa ada batasnya.
***
BERTINDAKLAH! Karena hidup di dunia ini serba terbatas, maka efisienkanlah penggunaan waktu kita. Jangan sia-siakan waktu untuk berbicara yang tidak berguna. Lebih baik kita setting berapa waktu yang kita habiskan untuk rapat atau pertemuan. Rapat yang singkat kadang bisa lebih efektif setelah diiringi dengan tindak lanjut yang tepat, ketimbang rapat berjam-jam tapi melantur ke mana-mana. Biasakan hidup terencana dan teratur agar mendapatkan hasil yang lebih baik.