Mohon tunggu...
Wiji Pasiani
Wiji Pasiani Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang Belajar Menulis

Alhamdulillah atas segala nikmat yang Allah berikan, i'm alive.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Si Pemburu Ulung

1 Mei 2023   15:54 Diperbarui: 1 Mei 2023   16:02 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucing memburu "persembahan" untuk tuan rumah (foto: IDN Times)

Bisa dipastikan bahwa setiap individu mempunyai hewan piaraan. Salah satunya adalah hewan kucing. Ada banyak jenis kucing seperti kucing Persia, Siamese, Anggora, British Shorthair dan lain sebagainya. Kucing mempunyai nilai jual tinggi yakni dengan melihat jenisnya. Bahkan ada yang mencapai milyaran rupiah.

Naah kali ini penulis akan membicarakan jenis kucing local/kampung.

Makanan untuk jenis kucing ini tidak terlalu ribet layaknya kucing dengan nilai jual tinggi. Sewaktu penulis masih di bangku SD kisaran tahun 90an, kucing jenis ini cukup diberi makan iwak pes-pesan, gorengan teri, iwak kranjangan yang dicampur nasi secukupnya. Bahkan penulis masih ingat, nasi dicampur dengan sedikit sayur pepaya pun dimakan.  

Bagi para pecinta hewan piaraan ini, tidak hanya sekedar hobby maupun karena bulunya yang lembut, lucu dan gemoy. Lain dari itu tujuan memelihara kucing yakni untuk membasmi cecak dan tikus.  

Seperti yang kita tahu, meskipun cecak bukan hewan yang berbahaya dan beracun, namun sewaktu melihat cecak berkeliaran di area meja makan tentu ada perasaan "njededek" gemes. Kita juga tidak tahu apakah cecak membawa kuman lain sebelum hinggap di atas nasi misalnya.

Cicak merayap di siang bolong di rumah simbah 
Cicak merayap di siang bolong di rumah simbah 

Kucing kampung mempunyai kemampuan berburu yang terampil. Selain memburu cecak, ia juga pemburu tikus yang ulung. Pada malam hari saat kita nyenyak tidur, di genteng terdengar suara gemuruh kucing mengejar tikus hingga menyebabkan genteng pecah. Pasti kita geram bukan?

Ada rasa jijik saat melihat kucing kita pulang membawa "persembahan" bangkai tikus kepada tuan rumah, dimakan dan dicabik-cabik dibawah kolong meja misalnya. Bau busuk yang menyengat membuat kita muntah.

Umumnya bagi yang tinggal di pedalaman dan mempunyai tumpukan gabah, akan selalu waspada dengan musuh bebuyutan satu ini yakni tikus.

Oleh karenanya mereka memelihara kucing. Sudah nasi dikerubuti cecak, stok padi/gabah sebagai bahan makanan pokok dimusuh tikus tentu menjadi masalah yang besar bagi kita.

Gabah/padi yang dimakan tikus 
Gabah/padi yang dimakan tikus 

Memelihara kucing merupakan salah satu upaya guna meminimalisir hama cecak dan tikus yang ingin menjadi bagian dari keluarga kita, meskipun ada obat pembasmi untuk keduanya namun tidak ada ruginya jika kita memelihara kucing.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun