Mohon tunggu...
Wijianto Wijianto
Wijianto Wijianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Topik utama dalam halaman ini meliputi : Perikanan Kelautan Perairan Akuakultur Ikan Budidaya Lingkungan Air Biota Akuatik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kegiatan PKM Seputar Pengandalian Penyakit Ikan dengan Bahan Alami di Desa Purworejo Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan

21 Desember 2022   15:40 Diperbarui: 21 Desember 2022   18:05 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis Linayati S,Pi, M,Sc

8 Desember 2022

Penyakit merupakan salah satu kendala dalam budidaya perikanan. Kehadiran penyakit ikan akan menurunkan produktivitas perikanan. Selama ini pengendalian penyakit ikan masih banyak dilakukan melalui pemberian antibiotik. Tanpa disadari bahaya antibiotik mengancam organisme budidaya, lingkungan maupun manusia.  Antibiotik akan membuat bakteri atau penyebab penyakit menjadi kebal dan akhirnya sulit disembuhkan. 

Selain itu sisa antibiotik akan mengendap dalam tubuh ikan, di lingkungan terutama air dan akhirnya manusia sebagai pembudidaya. Melihat bahaya tersebut harus ada alternative untuk mengatasinya yaitu dengan memanfaatkan bahan alami di sekitar kita yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit ikan.

Beberapa bahan alami seperti daun sirih, daun ketapang, lidah buaya, daun papaya berdasarkan penelitian ternyata mampu menjaga kesehatan ikan dan melindungi ikan dari serangan penyakit. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan wawasan masyrakat tentang pemanfaatan bahan alami dalam pengendalian penyakit ikan melalui kegiatan pengabdian masyarakat.

Upaya tersebut dilaksanakan oleh tim Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan  yang diketuai oleh Linayati, S.Pi,M.Sc dengan lokasi di desa Purworejo, Sragi Kabipten Pekalongan pada hari Kamis, tanggal 15 Desember 2022. Dalam kegiatan pengabdian masyrakat tersebut, dikuti oleh peserta yang terdiri dari karang taruna dan masyarakat umum. Peserta diperkenalkan dengan beberapa bahan alami yang dapat digunakan untuk mengobati ikan. 

Selain itu dilaksanakan juga pelatihan bagaimana memanfaatkan bahan bahan tersebut. Selama kegiatan dijelaskan oleh tim bahwa bahan alami dapat dibuat larutan dengan cara merebusnya dalam air mendidih. Bahan yang digunakan yaitu daun sirih, daun ketapang, atau daun papaya masing masing dimasukan dalam air kemudian direbus selama 3 menit. 

Selanjutnya ikan yang sakit dapat direndam dalam larutan tersebut selama beberapa waktu. Selain perendaman, pemanfaatan bahan alami dalam bentuk kering juga dapat dilakukan. Daging lidah buaya atau bawang putih dapat dikeringkan dibawah sinar matahari kemudian dihaluskan sehingga membentuk tepung atau serbuk. 

Setelah itu dapat dicampurkan ke dalam pakan berupa pellet sebelum diberikan pada organisme budidaya seperti ikan atau udang. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memacu sistim kekebalan tubuh agar dapat meningkat sehingga tahahn terhadap serangan penyakit. Masyrakat terlihat antusias dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang efektivitas bahan alami dalam mengobati ikan serta kandungan apa saja yang ada di dalamnya.

Menurut Linayati SPi, MSc bahwa bahan alami memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan  antibiotik atau bahan kimia lainnya. Tidak menimbulkan resistensi, mudah diperoleh, harga yang ekonomis dan mudah dalam pemanfaatannya merupakan beberapa nilai positif jika menggunakan bahan alami. Bahan alami yang dijadikan contoh dalam kegiatan juga merupakan bahan yang tidak asing dan banyak ditemukan disekitar lingkungan kita. Hal ini diharapkan akan membantu masyrakat dalam memahami pengendalian penyakit dengan cara yang lebih aman. 

Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini diperoleh hasil adanya peningkatkan pemahaman tentang pemanfaatan bahan alami untuk pengendalian penyakit ikan. Hal ini didasarkan dari nilai kuisioner yang dibagikan kepada peserta yang semula nilai rata rata hanya 40 menjadi 80. Kuisioner berisi tentang pertanyaan seputar materi yang disampaikan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi Universitas Pekalongan dengan dukungan pendanaan dari LPPM Universitas Pekalongan melalui Hibah Pengabdian Masyarakat Tahun Anggaran 2022 /2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun