Mohon tunggu...
Wike Wijayanti
Wike Wijayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi, Pecinta Literasi, Penulis Pemula

Going the extra miles | I'm okay and everything to be okay

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Satu Hal Kecil Tentangmu

12 September 2021   02:40 Diperbarui: 12 September 2021   08:16 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah hari perpisahan kemarin, aku sempat membenci beberapa hal kecil tentangmu: buku, contohnya.


Ada rasa enggan setiap kali aku menatapnya. Setiap kali aku memperhatikan deretan hurufnya, bayangmu terpatri jelas di sana. Senyummu yang manis, tatapanmu yang teduh, dan genggaman tanganmu yang menenangkan semuanya terlihat di sana.


Kau tahu? aku sempat berhenti membaca untuk beberapa waktu, menutup rapat semua buku-buku yang terpampang rapih di rak dengan kain putih yang ku punya. Demi apa? demi bisa mengenyahkanmu dari sudut pikiran, mata, dan hatiku.


Namun, aku sadar bahwa atraksi demikian malah lebih merugikan diri sendiri. Aku menjadi gagap beropini, tidak ada pemikiran cemerlang seperti sebelumnya. Tidak ada lagi pertanyaaan-pertanyaan yang selalu menuntut jawab setiap kali aku seusai membaca. Tidak ada lagi rasa penasaran akan hal baru seperti sebelumnya.


Dan pada akhirnya aku memilih bangkit dari segenap keterpurukan yang ada. Berusaha fokus kembali dengan sekuat tenaga yang aku bisa. Meski bayangmu selalu ada di setiap aku menatap kata dari aksara yang ku baca. Dari setiap susunan buku yang tertata rapih di rak. Sampai pada akhirnya aku bisa mengenyahkan segalanya.


Memang. Membaca buku tanpa didampingi olehmu tak semenyenangkan dulu, tapi seperti yang kita tahu bahwa hidup ini akan terus berputar meski kekosongan yang aku rasakan memang nyata adanya. Dan aku harus belajar melepas segala ketergantunganku padamu. Kemudian bangkit.


Jika kemarin aku nelangsa ketika menatap buku, tapi kali ini aku lega. Dan dari ini aku bisa belajar bahwa cinta bukan hanya tentang apa yang bisa mendebarkan dada, tapi tentang bagaimana berdamai dengan perpisahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun