Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesan Terakhir Seorang Blogger

5 Mei 2011   11:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:03 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Maka berkatalah sang blogger kepada ketujuh anaknya dengan suara yang terbata-bata.

"Anak-anakku, sebentar lagi akan datang kematian menjemput Ayah. Sebelum Ayah meninggalkan kalian, ada warisan terakhir yang hendak ayah bagikan kepada kalian sebagai seorang blogger. Warisan ini bukanlah harta karun yang berupa benda atau perhiasan, tetapi warisan ini akan terus abadi walaupun nanti kalian sudah mati. Sepanjang sang pemilik modal masih hidup, dan sepanjang dunia internet terus berkembang, maka nama kalian akan terus dikenang sepanjang jaman. Kalian dikenal karena tulisan-tulisan kalian yang memotivasi, dan bermanfaat untuk orang lain. Niatkan diri untuk berbagi. Berbagi pengalaman, dan pengetahuan kepada orang lain melalui blog di internet".

Begitulah kata sang blogger dengan suara yang sudah semakin pelan.

Lalu diambillah 7 kotak perhiasan yang terbuat dari emas itu dengan bantuan istrinya. Ketujuh kotak perhiasan itu terbuat dari emas perak yang berkilauan, dan di dalamnya ada secarik kertas berwarna-warni sebagai wasiat atau pesan terakhir sang blogger kepada penerimanya. Masing-masing kotak telah diberinya nama sesuai dengan nama ketujuh anaknya.

Setelah ketujuh anaknya menerima kotak emasnya masing-masing, maka berkatalah sang blogger:

"Anak-anakku, mohon kotak ini jangan dibuka sebelum Ayah tiada. Masing-masing kalian telah ayah belikan laptop dengan teknologi terkini. Manfaatkan laptop itu dengan sebaik-baiknya. Semua laptop sudah bisa terkoneksi ke internet karena sudah ada modem dan fasilitas hotspot di dalamnya. Kalianpun sudah bisa saling "connecting and sharing". Kalian bisa saling curhat-curhatan di dunia maya. Hanya satu pesan Ayah, jangan terlalu asyik bermain games, dan ber-chating ria melalui facebook dan twitter, sebab itu  tak akan membuatmu kaya ilmu dan pengetahuan. Kalian justru harus menjadi produsen pengetahuan. Jangan pernah pula meninggalkan sholat 5 waktu karena terlalu asyik di dunia maya." Begitulah pesan terakhir sang blogger

Keesokan harinya, sang blogger handal ditemukan telah wafat di kamar perawatannya. Penyakit kanker kulit yang menggerogotinya telah membawanya menghadap sang Kuasa, Pemilik alam semesta. Inna lillahi wa innailaihi rojiun.

Terdengar  tangisan pilu yang menyayat hati di sana-sini. Di rumah sakit itu ramai sekali suara tangisan mendayu-dayu. Para anggota keluarga, dan kerabatnya, menangisinya dengan rasa haru sekaligus bangga. Sebab sang blogger handal itu telah banyak berjasa dalam dunia blog di Indonesia. Berkat jasa beliaulah dunia blog di tanah air menjadi meriah, dan terarah hingga saat ini. Hampir semua blogger di republik ini mengikuti jejaknya yang mampu menulis di blog untuk hal-hal yang sifatnya positif. Kegiatan menulis sebelum tidur telah dipraktikkan oleh orang banyak di dunia maya. Sungguh sangat menginspirasi.

Salah satu contoh blogger yang mengikuti jejak langkahnya adalah Gayus.

Tak beberapa lama juga akhirnya Tuhan mempertemukan seorang guru blogger yang sangat menginspirasi dengan himbauan agar membuat sebuah tulisan sebelum tidur.Yang saya kutip sebagai berikut:

Tujuan saya menulis sebelum tidur bukan ingin menjadi orang yang terkenal atau dikagumi, tetapi dengan menulis sebelum tidur ada pesan yang ingin disampaikan. Barangkali pesan itu adalah pesan terakhirmu, karena tak ada manusia yang tahu kapan ajal menjemput. Sebab KEMATIANadalah moment terpenting dalam sejarah hidup manusia. (Vi Jay)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun