Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Wijaya Dipotong

18 November 2010   21:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:30 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_75754" align="aligncenter" width="448" caption="Ketika Wijaya Dipotong"][/caption]

Pada saat hari Raya Idul Adha 1431H kemarin, saya sedih juga melepas kepergian Wijaya. Hari itu adalah hari terakhirku bertemu dengannya. Wijaya akan dipotong bersama dengan hewan kurban lainnya. Sedih rasanya melihatnya, sebagaimana kesedihan Nabi Ibrahim yang akan menyembelih anaknya nabi Ismail. Ketika Wijaya dipotong, saya mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah karena diberi kelapangan rezeki sehingga bisa berkurban tahun ini.

[caption id="attachment_75755" align="aligncenter" width="448" caption="Selamat jalan Wijaya"]

12901134611174981830
12901134611174981830
[/caption]

Wijaya adalah nama seekor kambing yang kukorbankan tahun ini. Aku berharap dan memohon kepada Allah agar kurbanku diterima OlehNya. Akupun berharap agar aku masuk dalam jejeran manusia yang senantiasa menjalankan perintahMu dan menjauhi segala laranganMu.

Ketika wijaya dipotong, ada kesedihan sekaligus kebahagiaan karena telah mampu berkurban tahun ini. Aku malu sama yuk Timah yang dengan keterbatasan dirinya masih mampu berkurban dengan cara menabung. Yuk Timah adalah simbol dari manusia yang ingin selalu berbagi kepada sesama.

[caption id="attachment_75758" align="aligncenter" width="448" caption="Wijaya siap Dikuliti"]

12901140042062116079
12901140042062116079
[/caption]

Tahun ini, sekolah kami memotong hewan qurban sebanyak 43 ekor kambing, dan 6 ekor sapi. Alhamdulillah, dengan jumlah hewan sebanyak itu kami bisa berbagi kepada sesama. Lebih dari 1000 kantong kami bagikan kepada mereka-mereka yang berhak menerimanya.

Ketika Wijaya dipotong, lalu dikuliti tubuhnya oleh pantia qurban, ada kesombongan diri yang harus segera dikuliti dari dalam diri. Seringkali sebagai manusia kita sering sombong dan membanggakan diri. Padahal hidup kita di dunia ini tidaklah lama lagi. Akan ada hidup sesudah mati.

[caption id="attachment_75759" align="aligncenter" width="448" caption="Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walilla Ilham"]

1290114536894256535
1290114536894256535
[/caption]

Ketika Wijaya dipotong, ada sebuah perenungan diri bahwa jiwa berkurban semestinya selalu tertanam dalam diri. Penyembelihan hewan qurban sebenarnya hanyalah simbol dari kepasrahan diri ini kepada sang Maha Pencipta. Semoga kita menjadi orang yang bertakwa kepada ilahi Robbi. Allahu akbar...Allahu Akbar.....Allahu Akbar walilla Ilham.

Salam Blogger Persahabatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun