Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Guru, Tentara, dan Pengusaha (Kisah Pemilihan Ketua RT)

5 Februari 2012   21:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:01 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pemilihan ketua RT sebentar lagi akan dimulai. Banyak warga yang datang hendak menggunakan hak pilihnya. Seperti biasa pemilihan ketua RT di komplek kami sangat meriah. Pesta demokrasi di wilayah kami cukup berhasil. Tibalah saatnya pemilihan ketua RT. Ketua RT yang diharapkan mempunyai visi dan misi yang jelas dalam membawa warga Rt.005/Rw. 10 Kampung Kenyot Kel. Banjir Melulu, Kec. Ngalor Ngidul kota impian ke arah yang lebih baik, begitulah yang diharapkan warga.  Intinya saluran air lancar, jalan tidak macet dan banjir, keamanan terjamin, dan masalah sampah teratasi.

Acara pembukaan dimulai sudah. Panitia pemilihan mempersilahkan Ketua RT lama melaporkan hasil kerjanya selama tiga tahun. Sangat bagus dan program kerjanya berjalan dengan baik. Beliau pun berpesan tak akan mau dipilih lagi menjadi ketua RT. Alasannya klise, sudah banyak kesibukan menanti di depan mata. Jadi tugas sosial seperti jadi Ketua RT sudah tak menjadi nominasinya lagi. Beliau bermaksud mencalonkan diri jadi caleg yang penghasilannya jauh melebihi kemana-kemana daripada jadi ketua RT.

Lantas setiap warga pun mulai saling melirik siapa yang akan jadi jagonya. Menjadi ketua RT periode 2012 s.d.2015. Bisik punya bisik, ada 3 jago yang akan dicalonkan jadi ketua RT 005.

Calon pertama adalah Pak guru, Calon kedua adalah pak tentara, dan calon ketiga adalah pak. pengusaha. Anehnya, tak satu pun diantara mereka yang mempunyai ambisi menjadi ketua RT. Masing-masing malah menjagokan lawan-lawan politiknya agar bisa jadi ketua RT. Tak ada satu pun yang merasa siap untuk menjadi ketua RT 005 yang baru. Namun karena diminta memberikan visi dan misinya, akhirnya masing-masing mereka pun mau memberikan orasi politiknya. Orasi politik dalam rangka pemilihan ketua RT 005 di daerah kampung kenyot, kelurahan banjir melulu, kecamatan ngalor-ngidul, kota impian.

Rupanya, pak guru mendapatkan kesempatan pertama untuk berorasi. Dalam pidatonya pak guru yang sederhana itu mengatakan, ” jangan pilih saya kalau RT 005 ini ingin maju. Sebab saya sudah tak punya waktu lagi mengurus warga. Alasannya sepele. Dengan dimajukannya jam sekolah menjadi 06.30 pagi (setengah tujuh) membuat saya harus berangkat lebih pagi dan tidur lebih awal. Saya tak mungkin melayani warga yang akan membuat KTP, membuat Kartu Keluarga dan urusan warga lainnya. Pilihlah yang lain saja, seperti pak tentara atau pak pengusaha,” begitulah orasi pak guru yang justru malah mengkampanyekan lawan-lawan politiknya. (Alangkah indahnya bila pemilihan presiden bisa seperti ini).

Lalu pak guru itu mengeluarkan jurus mautnya. “Bapak-bapak dan ibu-ibu yang terhormat. Tahukah bapak dan ibu kalau guru itu sebuah singkatan?” Semua warga terdiam mendengarkan pak guru berpidato. “Bapak dan ibu mau tahu?”tanya pak guru. “Mauuuu”, jawab warga serempak. “Kalau mau tolong dengarkan baik-baik yah!”. GURU itu adalah singkatan dari G= gagasan dan ilmunya sangat dibutuhkan. U= untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. R= Rupa-rupanya setelah diusut-usut. U= Usahanya besar, namun  GAJInya kecil… (ha.ha..ha..3x)”. Semua warga pun tertawa dibuatnya. Ha…ha…ha..(3x)

“jadi intinya, sebagai guru saya tak mau dipilih, karena sebagai pendidik harus berkonsentrasi penuh dan memberikan pendalaman materi (PM) untuk murid-murid saya yang akan menghadapi ujian nasional (UN). Karena UN itu merupakan kredibilitas sekolah. Masyarakat sekarang masih menilai suatu sekolah dari rangking UN sekolah itu. Saya tak ingin ada murid saya yang tidak lulus UN” Begitu ujarnya.

Kini tibalah pak tentara memberikan orasi politiknya. “Bapak-bapak dan ibu-ibu. Saya harapkan jangan ada yang memilih saya malam ini. Sebab saya adalah seorang tentara yang harus siap bila negara memerlukan saya. Saya sudah harus siap pula bila musuh menyerbu negeri ini. Karena itu pilihlah pak Guru atau pak Pengusaha saja. Di bawah kepemimpinan mereka saya yakin RT. 005 akan lebih baik lagi.”Begitulah pak tentara mengkampanyekan pak guru dan pak pengusaha. Lalu pak tentara melanjutkan lagi.

“Sebagai tentara saya memiliki tiga hal yang saya junjung tinggi. Pertama disiplin, kedua tepat waktu, dan ketiga bersih. Saya tak sanggup bila harus menjadi ketua RT di sini. Sebab banyak warga yang tidak disiplin, banyak warga yang tidak tepat waktu ketika rapat RT, dan banyak warga yang masih membuang sampah sembarangan. Sebagai tentara yang terbiasa disiplin, tepat waktu, dan selalu bersih saya tak sanggup untuk menjadi ketua RT. 005. Lebih baik bapak/ibu memilih pak guru atau pengusaha saja”. Begitulah pak tentara mengatakan. Lalu pak tentara kembali berpidato. ”Sebagai tentara saya harus juga menambah penghasilan. Sebab sekarang ini banyak yayasan di bawah naungan TNI ditutup. Tentara tak boleh berbisnis, mereka harus kembali ke barak. Sudah tak ada dwi fungsi TNI lagi”. Begitu katanya.

Kemudian diakhir pidatonya pak tentara mengatakan.” Bapak dan ibu yang terhormat. Tentara itu sebuah singkatan. T=tampangnya  gagah dan berwibawa, E=Enak dipandang dari segala arah, N=namun sayang, T=tegapnya badan tak sepadan dengan penghasilan, A=apalagi bila sudah akhir bulan, R=rahasia dapur, A=akan ketahuan. Ha…3x.” lalu warga pun tertawa dibuatnya. ha…ha…ha…(3x).

Kini tibalah giliran pak Pengusaha. Orangnya ramah dan sangat dermawan. Bila ada permohonan sumbangan datang ke rumahnya, pastilah beliau yang paling besar menyumbangnya. Maklumlah pengusaha sukses.  Apalagi beliau sudah bergabung dalam organisasi Ikatan Pengusaha Muda Indonesia. Segala koneksi dan birokrasi mudah dilalui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun