Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Darimana Ide Menulis?

11 Maret 2011   16:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:52 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12998599341856604905

[caption id="attachment_94585" align="aligncenter" width="600" caption="Omjay ketika menjadi Panitia Seminar Internasional IPTPI di UT Pondok Cabe"][/caption]

Seorang kawan peserta seminar internasional bertanya kepada saya, "darimana ide menulis?" Lalu saya jawab saja. "Dari diri sendiri". Sebab ide menulis itu muncul dari dalam diri sendiri. Ketika ada keinginan untuk menulis, segeralah untuk menulis. Adapun faktor dari luar diri atau eksternal itu merupakan dukungan saja agar kita memiiki semangat atau motivasi dalam menulis. Intinya ide menulis bisa dimulai dari diri kita sendiri. Hal itulah yang saya sampaikan kepada seorang kawan ketika menjadi panitia seminar internasional Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan (IPTPI) di Universitas Terbuka (UT), Pondok Cabe beberapa bulan yang lalu.

Dengan menulis dari diri kita sendiri, maka kita menjadi lebih mengenal siapa diri kita, dan untuk apa kita hidup. Ada sebuah renungan yang mendalam, dan kita pun akhirnya mampu mentertawakan diri kita sendiri setelah banyak bercermin dari tulisan-tulisan kita. Sebab semakin banyak menulis, orang akan menjadi semakin bijaksana. Matang dalam berpikir, dan bijak dalam bertindak.

Kalau dianggap menulis itu seperti bercermin diri, maka ide menulis akan dengan sendirinya mengalir dengan amat deras dari potensi yang ada dalam diri kita. Tak ada orang yang tak bisa menulis. Semua orang bisa menulis setiap hari. Hanya saja masalahnya kita sering tak segera menuliskannya karena adanya rasa ketakutan dari dalam diri kita sendiri. Bayang-bayang ketakutan selalu menyertai diri kita sendiri.

Kita takut tulisan menjadi jelek. Kita takut tulisan kita tak terbaca orang banyak. Kitapun takut kalau tulisan kita dianggap sampah.

Kalaulah ada pembaca yang menganggap tulisan kita tulisan sampah, maka janganlah marah. Sebab itu menjadikan kita manusia bijaksana. Jadikan sampah yang membawa berkah. Memberikan rezeki kepada para pemulung, dan memberikan rezeki bagi orang yang kreatif untuk menciptakan sesuatu. Jadikan hobi menulis menjadi diri kita kreatif atau lebih kerennya creative writing.

Jangan pernah kekeringan ide dalam menulis, sebab ide menulis itu ada di sekitar kita. Selama Tuhan pemilik langit dan bumi masih memberikan kita nafas, dan selama Tuhan yang maha pemberi ilmu masih memberikan kita ilmu pengetahuan, maka janganlah ragu untuk menulis. Tuliskan saja, dan editlah belakangan. Dengan begitu, kamupun menulis tanpa beban. PLONG!. Lega rasanya.

Hal terpenting kamu sudah memulainya, lalu membahasnya secara mendalam, dan pada akhirnya ada kata penutup yang membuat pembaca akhirnya tergiring untuk mengerti akan pesan yang kamu sampaikan. Sebab pada hakekatnya menulis adalah menyampaikan pesan. Pesan dari seorang penulis kepada pembaca.

Seorang penulis yang baik adalah pembaca yang baik pula. Jadi berusahalah membaca tulisan orang lain. Dari membaca kamupun akan banyak mendapatkan ide menulis. Contoh yang paling mudah adalah betapa cepatnya kita memberikan tanggapan dari postingan orang lain. Kita pun akan dengan sendirinya menuliskan komentar dari tulisan yang kita baca. Itulah salah satu kemudahan dan keunggulan media blog yang interaktif di internet.

Bagaimana kalau membaca buku? Bagi saya membaca buku adalah bagian dari hidup. Hidup untuk membaca, membaca untuk hidup. Tanpa membaca kita tak tahu apa yang akan kita tuliskan. Membaca adalah salah satu cara untuk mengalami keberadaan kita sendiri dan lebih memahami kehidupan orang lain. Dengan membaca ada rasa empati dalam diri untuk merasakan pesan dari penulisnya. Kitapun akhirnya menulis untuk hidup. Hidup untuk menulis.

Akhirnya dari mana ide menulis? Ide menulis ada di sekitar kita. Tinggal kita pandai-pandai saja mengolahnya menjadi tulisan yang bernyawa. Baik berupa berita atau cerita. Baik tulisan fiksi maupun non fiksi. Ketika kita mampu memberikan pesan kepada pembaca, maka kita sudah menjadi seorang penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun