Belajar dan Berbagi Ilmu Menulis di MAN Insan Cendekia Serpong

Belajar dan Berbagi Ilmu Menulis di MAN Insan Cendekian Serpong.

Senang sekali bisa silahturahim ke man insan cendekia. Sekolah yang bagus dengan guru-guru yang hebat. Pantaslah segudang prestasi diraih oleh sekolah ini.

Siswanya banyak diterima di perguruan tinggi papan atas dan melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Sebuah sekolah unggul yang memang sengaja didirikan untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia yang bertakwa kepada Allah. Nilai-nilai IPTEK dan IMTAK tertanam kokoh dalam karakter peserta didiknya. MAN Insan cendekia menjadi sekolah yang banyak sekali peminatnya. Anda bisa melihat websitenya di sini.

Sekolahnya memang cukup jauh dari Jakarta. Saya sempat kepikiran untuk menggagalkan kunjungan saya ke sekolah ini. Pasalnya, jadwal saya mengajar sangat padat sekali. Namun setelah membaca susunan acaranya dan waktu menyampaikan materi yang tidak bentrok dengan jam mengajar, maka saya putuskan untuk berangkat dengan menggunakan aplikasi GOJEK. Di dalam aplikasi itu ada GOCAR, dimana kita bisa memesan mobil sampai tujuan yang diharapkan.

Alhamdulillah perjalanan lancar. Jalan tol serasa lapang dan yang lebih menggembirakan, supir GOCAR bersedia menunggu. Itu artinya, untuk perjalanan pulang tidak perlu dikhawatirkan. Omjay pun sampai lokasi saat adzan dhuhur berkumandang di masjid sekolah. Omjay janjian dengan supir GOCAR, dan supir GOCAR akan tunggu omjay di masjid sekolah. Katanya, sambil istirahat di sana. "Lumayan bisa tiduran dulu." Begitulah pak supir bergembira.

Sampai halaman sekolah, omjay bertemu pak Kusen. Beliau salah satu Panitia yang merekomendasikan omjay untuk menjadi pembicara. Kebetulan kami bareng ambil S3 di UNJ. Pak Kusen meminta omjay masuk ke ruang panitia, dan memberikan makan siang. Namun karena belum sholat dhuhur, omjay pamit untuk sholat di masjid sekolah.

Saat menuju masjid, ada beberapa siswa memanggil omjay. Rupanya mereka murid omjay di SMP Labschool Jakarta. Mereka melanjutkan pendidikannya di MAN Insan Cendekia Serpong ini. Tentu omjay senang dan bergembira mereka masih ingat gurunya. Sayang, kami tak bisa bicara lama, karena waktu sholat berjamaah sudah tiba. 

Usai sholat, omjay bertemu salah seorang panitia, yang sebelumnya dikenalkan oleh pak Kusen di ruang panitia. Namanya pak Imam, dan beliau suka menulis di kompasiana. Tentu saja omjay senang, sebab kami sama-sama blogger kompasiana. Kamipun langsung cair berbicara seolah sudah pernah bertemu dan sahabat lama. Itulah blogger, kita bisa saling kenal melalui tulisan masing-masing.

Habis dari masjid, omjay diantar ke ruang kepala madrasah. Di sana sudah ada pembicara lainnya. Ada ibu Amelia, dan ibu Yenni. Juga omjay dikenalkan dengan ibu kepala madrasah dan temannya bu amelia yang kepala madrasah juga. Di ruangan itu kami bicara masalah guru dan lain-lain. Sampai kemudian panitia memanggil kami dan masuk ruangan yang sudah disiapkan. 

Agak grodi juga sebenarnya. Sebab yang jadi peserta banyak yang sudah jadi pimpinan sekolah. Beberapa saya kenal, dan ada juga yang belum saya kenal. Tapi yang namanya juga sudah merasa pede jadi pembicara, walalupun grogi gak akan ketahuan, hehehe. Kecuali oleh diri kita sendiri, hihihi.

Ibu Amelia diberi kesempatan untuk berbicara pertama, dan omjay yang kedua. Kesempatan itu omjay gunakan untuk membaca artikel ibu Amelia dan membantu beliau menyiapkan slide presentasinya. Rupanya laptop beliau tidak kompatible dengan slide proyektornya, dan untunglah panitia sudah menyiapkan laptop cadangan sehingga langsung bisa digunakan.