Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Peran Guru dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013?

20 September 2013   18:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:37 5143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktik mengajar di kurikulum 2013

Jumat, 20 September 2013 guru-guru SMP-SMA di lingkungan Labschool Yayasan Pembina (YP) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) diundang untuk mengikuti kegiatan seminar penerapan kurikulum 2013. Kegiatan itu dilaksanakan di Auditorium Labschool Jakarta Rawamangun Jakarta Timur dari pukul 13.00 sampai dengan pukul 16.00 wib.

[caption id="attachment_9013" align="aligncenter" width="448" caption="Praktik mengajar di kurikulum 2013"] [/caption]

Hadir sebagai nara sumbernya adalah Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd, dan Prof. Dr. Conny R. Semiawan. Para pakar atau pendekar pendidikan ini memberikan materi pembelajaran yang bermakna dalam kurikulum 2013 dan strategi implementasi kurikulum 2013.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Labschool serta sambutan dari Ketua Badan Pengelola Sekolah (BPS) YP-UNJ, Ibu Dra. Indira Sunito, M.Psi. Acara juga dibuka dengan doa yang dipimpin oleh bapak Drs. H. Asdi Wiharto, wakil kepala SMP Labschool Jakarta.

[caption id="attachment_9014" align="aligncenter" width="448" caption="Drs. H. Asdi Wiharto membuka acara dengan doa"]

[/caption]

Menarik sekali apa yang disampaikan oleh kedua nara sumber. Pada prinsipnya pemerintah memiliki tujuan yang baik dalam rangka mempersiapkan generasi emas yang produktif dan kreatif. Sebagai pendidik kita diharapkan bersikap menerima atau positif thinking dengan ikut memperbaiki atau menyempurnakannya. Tentu saja peran guru di sini sangatlah penting.

Kurikulum yang dibuat memang harus relevan dengan kehidupan sehari-hari dan guru harus mengupdate pengetahuannya. Bila guru mengajar di SMP, maka guru tersebut harus mampu mengikuti jiwa anak SMP dan mengikuti perkembangan zaman dan karakter anak. Oleh karena itu, kurikulum 2013 harus mempunyai dasar-dasar teori yang kuat sehingga mampu melahirkan pemimpin masa depan.

[caption id="attachment_9015" align="aligncenter" width="336" caption="Prof. Dr. H. Arief rachman, M.Pd"]

[/caption]

Prof. H. Arief Rachman, M.Pd mengatakan ada 4 perbedaan penekanan pesan antara kurikulum 2013 dan kurikulum sebelumnya, yaitu:

  1. Pada kurikulum sebelumnya, pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan (fokus pada kognitif), sedangkan pada kurikulum 2013 semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan (fokus pada afektif/karakter)
  2. Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran (parsial pada KTSP), sedangkan pada kurikulum 2013 matpel diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai (holistik antar mata pelajaran)
  3. Pada KTSP terjadi individual teacher, dan pada kurikulum 2013 terjadi team teaching
  4. Evaluasi bersifat kuantitatif pada KTSP, sedangkan pada kurikulum 2013 evaluasi (proses) bersifat kuantitatif dan kualitatif.

Pada akhirnya, kurikulum 2013 berujung kepada karakter peserta didik, dan bukan hanya sekedar kompetensi. Oleh karenanya, Prof Arief Rachman membaginya ke dalam 4 bagian, yaitu:

  1. Fokus pada karakter/sikap
  2. Bersifat Holistik
  3. Team Teaching
  4. Evaluasi yang tepat dari kualitatif dan kuantitatif

Menurut David Elkind dan Freddy sweet Ph.D (2004), Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan yang disengaja serta terprogram untuk menolong manusia agar mengerti, peduli, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai dasar etika, dengan tujuan agar mereka mengetahui apa yang benar, baik, dan patut serta sangat peduli terhadap apa yang benar dan patut serta percaya dan yakin meskipun dalam keadaan yang tertekan dan dilematis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun