Selamat hari buruh dan jadikan buruh Indonesia sejahtera. Inilah kisah Omjay kali ini di Kompasiana tercinta. Semoga upah minimal regional atau UMR buruh terus meningkat seiring dengan meningkatnya harga-harga barang di pasaran.
Omjay masih teringat ketika menjadi buruh pabrik di perusahaan suku cadang motor di daerah pasar Kemis Tangerang Banten. Waktu itu Omjay sewa rumah kost dekat pabrik.
Dahulu Omjay diterima bekerja di sebuah perusahaan motor jepang yang bernama Konsai Gede Denso yang disingkat KGD. Sebuah perusahaan swasta yang dibangun untuk mempersiapkan kendaraan bermotor.
Setamat sekolah dari STM negeri 3 Jakarta, Alhamdulillah Omjay diterima bekerja sebagai buruh pabrik dan bekerja berdasarkan shift. Paling senang kalau kebagian shift malam hari dan pulang pagi. Sebab paginya bisa kuliah lagi di IKIP Jakarta. Pagi kuliah dan malam bekerja untuk menyambung hidup di kota besar. Katanya lebih kejam dari ibu tiri.
Waktu itu gaji Omjay hanya Rp.300.000 saja. Namun saat itu Omjay bersyukur dan bahagia. Sebab tidak mudah mendapatkan pekerjaan di tahun 1990. Seorang kawan yang baik hati mengajak Omjay untuk ikut tes ujian masuk perguruan tinggi atau umptn.Â
Alhamdulillah Omjay berhasil lulus umptn atau spmb, dan diterima sebagai mahasiswa pendidikan teknik elektro IKIP Jakarta di tahun 1990. Senang dan bahagia dari buruh pabrik menjadi mahasiswa IKIP Jakarta.
Ternyata bekerja sambil kuliah tidak mudah. Omjay tidak kuat juga. Jarak tempuh antara tempat kerja di pasar Kemis Tangerang dan tempat kuliah di Rawamangun Jakarta Timur sangat menyita waktu.Â
Akhirnya Omjay putuskan untuk melanjutkan kuliah dan berhenti bekerja di pabrik suku cadang motor. Omjay melakukan sholat istikharah. Sebuah pilihan yang sulit saat itu.
Waktu itu pekerjaan Omjay adalah mengecat spedometer motor dengan peralatan canggih perusahaan. Omjay sempat pindah ke bagian aki dan kabel motor. Namun kembali dipindahkan ke bagian painting. Rasanya seperti mimpi bisa bekerja di perusahaan atau pabrik suku cadang motor merek Honda.
Keputusan keluar menjadi buruh pabrik bukan persoalan mudah saat itu. Sebab untuk kuliah juga butuh biaya untuk hidup sehari-hari. Seperti bayar kost kamar, dan makan 3 kali sehari. Seorang kawan selalu memberikan motivasi. Pendidikan adalah investasi jangka panjang.