Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Tulisan Bukan Artikel Utama Kompasiana Justru Lebih Banyak Pembacanya?

30 April 2025   10:32 Diperbarui: 1 Mei 2025   03:31 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Tulisan Bukan Artikel Utama Kompasiana Justru Lebih Banyak Pembacanya? Inilah kisah Omjay kali ini di kompasiana tercinta. Tulisan ini diilhami dari diskusi kakek Merza dengan Kakek Jay di Whattsapp pribadi. 

Kakek Merza menuliskan bahwa hal yang penting banyak pembacanya seperti nasihat guru saya, Prof Dr. Wilayah Kusumah, MPD. Apa gunanya Auto AU, tapi sepi pembaca karena hanya punya kedekatan dengan Admin.

Lalu Kakek Merza memberikan komentar lanjutan,

Setelah belajar, saya lebih konsen untuk tulisan saya bisa masuk Google News dan Google Trend yang bisa dibaca puluhan ribu pembaca. Sementara masuk AU tak jaminan penambahan pembaca secara signifikan. Sepertinya di antara 5 juta lebih Kompasianer yang rutin membaca tak sampai 1%. Mungkin bisa OmJay jadikan bahan tulisan yang menggugah.

Kompasiana adalah platform blogging populer di Indonesia yang memungkinkan penulis membagikan ide dan pengalaman mereka dengan pembaca luas. Artikel Utama (Headline) di Kompasiana dipilih berdasarkan kualitas dan relevansi, namun beberapa tulisan non-utama justru mendapatkan lebih banyak pembaca. 

Mari kita analisis fenomena ini dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Semoga ini dapat menjadi bahan pertimbangan para penulis di kompasiana. Baik yang sudah lama seperti Omjay atau mereka yang masih baru belajar di kompasiana.

Adapun Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Pembaca menurut Prof. Dr. Wilayah Kusumah, M.Pd (Guru Kakek Merza) yaitu:

  • Judul Menarik: Judul artikel yang menarik dan relevan dapat meningkatkan jumlah pembaca. Penulis harus memilih judul yang tepat untuk artikel mereka agar lebih mudah ditemukan dan dibaca.
  • Kategori dan Tag yang Tepat: Memilih kategori dan tag yang relevan dapat membantu pembaca menemukan artikel dengan lebih mudah. Ini juga dapat meningkatkan visibilitas artikel di mesin pencari.
  • Promosi Artikel: Promosi artikel di media sosial dan platform lainnya dapat meningkatkan jumlah pembaca. Penulis harus memanfaatkan berbagai saluran untuk mempromosikan artikel mereka.
  • Kualitas Konten: Kualitas konten artikel sangat penting dalam menentukan jumlah pembaca. Penulis harus memastikan bahwa artikel mereka informatif, menarik, dan mudah dipahami.

artikel kakek Merza yang banyak pembaca/dokpri
artikel kakek Merza yang banyak pembaca/dokpri

Studi Kasus Tulisan Kakek Merza di Kompasiana

Awalnya, tidak ada informasi spesifik tentang Kakek Merza di Kompasiana yang dapat dijadikan contoh dalam artikel ini. Namun, kita dapat berasumsi bahwa keberhasilan artikel non-utama di Kompasiana mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Subyektivitas admin kompasiana memang terasa untuk artikel utama. Sebagai anggota atau member kompasiana, kita harus mampu berlapang dada. Apalagi bila tak kenal siapa adminnya. Sebab ada pepatah mengatakan, tak kenal, maka tak sayang. hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun