Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

PGRI Abadi

27 Februari 2023   10:23 Diperbarui: 27 Februari 2023   10:42 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecintaan pada PGRI selalu ada di hati ini. Juga pada Kawan-kawan guru lainnya di seluruh Indonesia. Hal ini Omjay lihat langsung saat acara konkernas PGRI di Samarinda Kalimantan Timur.

Perhelatan Konkernas ke-IV di Samarinda usai sudah, Sabtu malam 25/2/2023. Para peserta dari seluruh Indonesia sebagian sudah ada yang kembali ke kampung halaman masing-masing, sebagian lagi mungkin masih dalam perjalanan pulang setelah mengunjungi titik nol Ibu kota Negara (IKN).

Perjalanan menuju dan dari Samarinda bagi sebagian besar para peserta sungguh tidak mudah. Para pengurus provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia yang datang ke Samarinda dengan berbagai moda transportasi udara, darat, bahkan laut tentu mengeluarkan tenaga, waktu, dan biaya yang tidak sedikit. Semua dilakukan dengan satu alasan yaitu, kecintaan pada PGRI.

Kecintaan teman-teman pengurus pada organisasi ini bukan main-main. Para pendiri organisasi ini dulu mungkin tidak pernah membayangkan bahwa forum Konkernas ini akan dihadiri seribu orang dari penjuru Indonesia yang tentu sangat beragam dan tidak semua daerah Indonesia memiliki konektivitas transportasi yang mudah dan cepat.

Bayangkan saja, jarak Palu-Samarinda yang terlihat dekat di peta, tapi tidak terhubung secara langsung, dan terlebih dahulu harus melalui Jakarta. Jika naik pesawat dari satu kota di Pulau Kalimantan pun, harus memutar dulu ke Jakarta. Jadi, rasa haru, bangga, apresiasi, dan hormat setinggi-tingginya harus kita sampaikan kepada seluruh peserta yang hadir.

Perlu kita sampaikan pula rasa hormat dan apresiasi kepada pengurus PGRI Kaltim yang luar biasa hangat dan menyenangkan dalam menyambut sesama saudara PGRI se-Indonesia.

Tapi kadangkala, ada saja orang yang salah mengartikan kecintaan itu. Sehingga ada saja yang berupaya hadir masuk di ruangan walau tidak diundang bahkan tidak memenuhi persyaratan untuk berhak mengikuti Konkernas. Tujuannya mungkin hanya buat gaduh. Ya, memang cinta itu buta, hingga kadang meninggalkan rasionalitas bahkan etika.

Cinta membutuhkan pengorbanan. Jadi jangan mengaku cinta jika tidak mau berkorban. Berkorban terus untuk berkhidmat dan memajukan PGRI.

Kalau memang benar-benar cinta dengan PGRI, maka tidak akan ada upaya menjegal, memfitnah,  menebar dusta dan kebencian apalagi mengobarkan permusuhan. Semuanya damai dan saling melengkapi.

CNO 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun