Hari ini Omjay bersama pensiunan PLN dan pensiunan Pertamina. Mereka berdua adalah adik kandung almarhum ayah. Berkat perjuangan mereka, sekolah peninggalan kakek Dimjati dapat hidup kembali.Â
Ngobrol dengan mereka menjadi semakin semangat dalam bekerja. Selain bertemu dengan Om oi pensiunan PLN biasa disapa Mr. Hans dan Om Cecep pensiunan Pertamina biasa disapa pak haji Komar, Omjay juga bertemu dengan dua orang guru ngaji dan paud. Teh Titi dan suaminya ustadz Naim kebetulan juga sedang main ke Purwakarta. Adik perempuan almarhum ayah ini sudah lama mengajar di sekolah paud dan TK di Jakarta dan Pondok cabe.
Kami akhirnya rapat pengurus yayasan mas Ahmad Oekandi atau Mao Dimjati yang ada di Purwakarta. Kami ingin yayasan sekolah kami menjadi lebih maju lagi. Koneksi om oi dan om Cecep cukup banyak yang sudah sukses. Barangkali ada di antara mereka yang mau menjadi donatur pembangunan sekolah kami di desa Cihuni Purwakarta.
Kami ingin sekolah kami maju seperti TK-SD insan kamil Bekasi. Ibu Betti dan keluarga sudah sukses dalam mengelola sekolah di Bekasi. Kami sempat berkomentar dan berkomunikasi lewat WA. Ada barang yang masih tertinggal di gedung guru Indonesia.
Setelah acara Temu penulis di gedung guru Indonesia, Bu Betti langsung pulang ke kampung di Singapura eh Singaparna Tasikmalaya. Beliau juga mengelola ternak ayam dan kolam ikan. Berada di tempat beliau terasa nyaman sekali.
Tak terasa kelas belajar menulis Nusantara sekarang sudah masuk gelombang ke 28 di KBMN PGRI. Semoga semakin banyak yang ikutan kegiatannya.