Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ibu adalah Manusia yang Paling Aku Kagumi

22 Desember 2022   06:14 Diperbarui: 22 Desember 2022   23:03 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Omjay ucapkan selamat hari ibu. Semoga kita bahagia di hari ibu. Sayangilah selalu ibumu.

Sambil mendengarkan dan menonton persidangan Ferdy Sambo di youtube, omjay menemukan foto Ferdy Sambo dan keluarganya serta para ajudannya di internet. Mereka sangat bahagia sekali. Namun, hari ini mereka bersedih hati. Ferdy Sambo dan istri menjadi terdakwa. Begitu juga ajudan dan supir keluarganya. Seharusnya mereka bahagia di hari ibu dan merayakan natal dengan penuh kebahagiaan bersama keluarga tercinta.


Omjay tak hendak menuliskan persidangan Ferdy Sambo ini. Omjay hanya ingin menuliskan kisah omjay saat ibunda masih ada di dunia. Beliau meninggal dunia dalam usia 58 tahun karena penyakit darah tinggi dan penyakit komplikasi lainnya. Beliau dikuburkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Malaka, Jakarta Timur. Kemudian ayah menyusul 7 tahun setelah ibu meninggal dan dimakamkan dalam satu lubang yang sama. Suami istri itu kini telah damai di alam kuburnya. Semoga kelak masuk surga.

Omjay lahir ke dunia bertepatan dengan hari sumpah pemuda 50 tahun lalu. Omjay adalah anak keempat dari pasangan Achmad Abdullah dan Siti Khodijah. Ibu seorang perawat phisioterapy di rumah sakit TNI AL Mintoharjo. Ayah pegawai negeri sipil TNI Angkatan Laut. Kami sekeluarga hidup bahagia, walaupun ada juga duka kami alami.

Di saat hari ibu seperti sekarang ini, kami biasa memanjakan beliau untuk tidak mengerjakan apa-apa. Ibu kami minta istirahat. Semua pekerjaan dilakukan oleh anak-anaknya. Kemudian kami makan bersama. Ayah membawa martabak telur kesukaan ibu, dan kakak perempuan Omjay memasak sayur sup kesukaan ibu. Betapa bahagianya kami saat itu. Semangat Ibuku Tak Lekang Era. Kami tumbuh dan berkembang di zaman era baru.

Kini ibu dan ayah sudah tiada. Kami berenam sudah berkeluarga. Kami tinggal di rumah keluarganya masing-masing. Kakak saya Dodi tinggal di jalan Mangga Jatibening Bekasi. Kakak saya Wiwik tinggal di komplek Depag Citayam, Kakak saya Ata tinggal di kodamar Sunter Jakarta Utara, Adik Saya nunung tinggal di Heck Jakarta Timur dan adik saya Nita tinggal jauh di Panggalan Bun Kalimantan Selatan. Alhamdulillah kami semua tergabung dalam wa group keluarga besar Achmad Abdulllah. Dua kakak saya sudah punya cucu dan bahagia bersama cucunya.

Hari ibu selalu menyisakan kenangan indah bersama ibu. Ingin rasanya memeluk ibu kembali dan menciumnya. Kami semua anak-anaknya bisa tumbuh besar dan berhasil meraih cita-cita berkat jasa ibu yang selalu mendampingi kami belajar. Omjay masih ingat, setiap kami ada ujian sekolah, ibu pasti berpuasa dan ikut mendokan anak-anaknya. Ibu juga menemani kami belajar sehingga anak-anaknya berhasil dengan nilai terbaik.

Di wa group, Omjay membaca banyak ucapan hari ibu. Buat ibu-ibu yang hari ini membaca tulisan Omjay, selamat hari ibu, semoga anda menjadi ibu terbaik buat anak-anaknya. Hari ini omjay berdoa kepada Allah semoga ibunda tenang di alam kuburnya dan kami mengucapkan terima kasih tak terhingga sehingga dapat melanjutkan hidup dan menggapai cita-cita.

Masih teringat ketika ibu marah karena anaknya nakal. Masih teringat ketika ibu tersenyum ketika anaknya berprestasi, dan masih teringat di pelupuk mata ini ketika ibu bersedih karena ujian hidup yang datang bertubi-tubi menimpa keluarga kami. Semua itu telah berlalu dan menyisakan kenangan indah bersama ibu.

Kawan-kawan kompasiana, selamat hari ibu semuanya. Ciumilah ibumu saat masih ada dan sampaikan ucapan terima kasih yang tulus, karena telah merawatmu dengan penuh kasih sayangnya. Keluarga adalah harta yang sangat berharga. Ibumu adalah salah satunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun