Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Semesta yang Tersisa

21 September 2022   06:33 Diperbarui: 21 September 2022   18:54 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semesta yang tersisa adalah judul drama musikal yang dibuat oleh pak Adi, Guru Bahasa Indonesia di SMP Labschool Jakarta. Beliau juga merangkap sebagai sutradaranya. Keren banget ceritanya.

Dokpri 
Dokpri 

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan festival teater anak tingkat provinsi DKI Jakarta yang dilaksanakan di taman Ismail Marzuki dari tanggal 19 sampai 23 September 2022. Banyak sekolah yang ikut meramaikan acara festival teater anak di Taman Ismail Marzuki ini.

Dokpri 
Dokpri 

Tema kegiatan festival teater anak ini adalah merajut kebhinekaan membangun Jakarta. Sebuah tema yang sangat bagus sekali.

Dokpri 
Dokpri 

Berikut ini sinopsisnya. Omjay dapatkan langsung dari sutradaranya. Pak Ahmad Mulyadi yang biasa disapa pak Adi memang bagus membuat skenario drama musikal ini sehingga enak sekali ditonton.

Acara pertunjukan teater Labs/dokpri 
Acara pertunjukan teater Labs/dokpri 

SINOPSIS SEMESTA YANG TERSISA 


Bumi, ialah seorang anak yang sedang sakit. Tiap hari dan malam, ia bersama anak-anak lainnya hanya bisa di kamar. 

Tak ada teman ataupun mainan. Penyebabnya ialah kota yang sedang tidak bersahabat bagi mereka, polusi dan virus di mana-mana, semua karena kota yang sesak oleh warga dan panas oleh cuaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun