Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ferdy Sambo dan Lomba Panjat Pinang yang Selalu Dikenang

20 Agustus 2022   04:01 Diperbarui: 20 Agustus 2022   04:01 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita tentang kelakuan Ferdy Sambo beserta ajudannya dan juga istrinya menjadi perbincangan publik. Setiap hari ada saja berita tentang Ferdy Sambo dan kerajaannya. Masyarakat Indonesia ingin tahu ending cerita dari kebohongan demi kebohongan yang dilakukan Jenderal bintang dua tersebut.

Namun, ada yang sempat terlupakan oleh masyarakat Indonesia. Apakah itu? Lomba Panjat Pinang yang selalu dikenang. Lomba ini biasanya selalu menghiasi tanah air Indonesia, karena sarat dengan makna persatuan dan kolaborasi untuk mendapatkan kemenangan. Kekompakan kelompok dan saling melengkapi di antara sesama peserta lomba membuat kelompoknya menang.

sumber: Urban Kita
sumber: Urban Kita

Saya membaca kembali tulisan ibu Erni Wardhani dalam artikel utama kompasiana. Haruskah kita mengenang panjat pinang dari sisi gelap sejarahnya? Anda bisa membaca artikelnya di sini.

Dahulu kalau kita melewati jalan Kalimalang Jakarta Timur, setiap hari kemerdekaan Republik Indonesia, kita akan melihat lomba panjat pinang di sepanjang jalan. Di sana juga ada pedagang yang menjual pohon pinang untuk dijual kepada panitia HUT RI yang melaksanakan lomba panjat pinang.


Lomba panjat pinang memang penuh dengan tantangan. Namun bila anda bisa naik ke atas dan mengambil hadiahnya, maka akan berbuah kebahagiaan. Kesulitan demi kesulitan yang dialami terasa hilang ketika sampai ke atas dan mengambil hadiahnya. Tubuh memang penuh dengan oli, tapi hati terasa happy. Penonton juga bahagia melihat perjuangan kita.

Dulu sewaktu sekolah teknik menengah (STM), omjay suka ikutan menjadi peserta lomba panjat pinang bersama kawan-kawan. Waktu itu tubuh Omjay masih langsing dan tidak langsung seperti sekarang, hehehe. Rasanya naik ke atas itu sangat nikmat walaupun jatuh bangun untuk sampai ke atas. Saat itu Omjay memakai strategi jitu untuk bisa sampai ke atas. 

Kami satu kelompok bekerjasama dan saling melengkapi sehingga bisa mendapatkan hadiah. Jadi tidak hanya mengandalkan otot semata, tetapi juga otak. Siapa yang cerdas pasti akan puas mengikuti lomba panjat pinang ini. Kekompakan dan merasakan penderitaan yang sama membuat kelompok kami mencapai kebahagiaan dan kemenangan.

Semenjak pandemi covid-19, lomba ini hampir tidak ada. Jarang ditemukan lomba panjat pinang di setiap daerah. Apalagi seperti kota Jakarta yang masuk daerah rawan penyebaran virus covid-19. Omjay pun ikut mengalami terserang virus corona yang mematikan. Banyak teman Omjay di Jakarta yang sekarang sudah tidak ada lagi di dunia dan tak akan pernah kembali lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun