Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Ferdy Sambo Berbohong?

14 Agustus 2022   06:57 Diperbarui: 14 Agustus 2022   07:17 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ada 6 Alasan kenapa seseorang berbohong yang bisa anda baca di merdeka.com, artikelnya bisa anda baca di sini. 

Kalau saja Irjen Ferdy Sambo tidak berbohong dari kasus yang dialaminya, tentu ceritanya akan lain. Beliau akan semakin moncer karirnya. Bisa jadi beliau akan bisa terpilih menjadi Kapolri berikutnya. Sebab beliau termasuk jenderal termuda di kepolisian.

Ketika mendengar laporan dari istrinya PC, seharusnya Ferdy Sambo meminta pendapat atasannya atau rekan sejawatnya dulu, walaupun ini adalah masalah keluarga. Sabar dan mau memaafkan adalah orang kuat, walaupun hati terluka berat.

Seharusnya Ferdy Sambo tak perlu melakukan kebohongan. Kebiasaan berbohong dapat menjadi kebiasaan buruk dari seseorang. Orang berbohong karena menutupi rasa malu. Dia berusaha untuk menutupi kebohongan yang sudah dilakukannya. 

Ketika tahu bahwa yang diperbuatnya salah dan melawan hukum, maka Ferdy Sambo beserta ajudannya yang lain berusaha menutupi kebohongannya dengan melakukan rekayasa kejadian di tempat kejadian perkara.

Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga. Sepandai-pandainya sang Jenderal menghilangkan barang bukti, akhirnya akan ketahuan juga. 

Akhirnya, sang Jenderal mengakui kebohongannya. Itupun setelah ajudannya Bharada E, mengakui bahwa apa yang telah dilakukannya ternyata bohong. Permohonan maaf sudah terlambat, karena hukuman mati atau seumur hidup akan dihadapinya.

Belajar dari kasus ini, mengapa Ferdy Sambo berbohong? Beliau berbohong karena itu cara mudah untuk menghindari hukum yang telah menjeratnya. Beliau berusaha keras untuk tidak menjadi tersangka kematian Brigadir J. 

Mungkin saja sang Jenderal mengalami penyakit yang bernama mitomania. Anda bisa baca artikelnya di sana.

Ferdy Sambo melakukan alibi bahwa beliau tidak ada di lokasi. Terjadi tembak menembak antar ajudan. Cerita bohongnya dibuat press release bawahannya. Tapi sayang, bau busuknya tetap tercium. Terutama oleh pengacara Brigadir J yang melihat ada kejanggalan demi kejanggalan kematian Brigadir J. Omjay salut dengan kegigihan tim pengacara Brigadir J.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun