Kali ini kompasiana meminta kompasianer menulis tentang aplikasi yang dibuat oleh pertamina. Nantinya kalau mau beli bahan bakar bersubsidi, maka kita akan menggunakan aplikasi mypertmina. Sebenarnya, ada apa dengan pertamina pak Jokowi?
Saya mencoba cari tahu informasinya melalui website https://mypertamina.id/, alhamdulillah ada beberapa informasi Omjay dapatkan. Terutama tentang aplikasi baru yang bernama mypertamina. Semoga menjadi bahan tulisan ini. Sambil memandang Foto Omjay bersama pak Jokowi hehehe.
Di zaman canggih seperti sekarang ini, membeli bahan bakar minyak (BBM), sudah tidak lagi memakai uang tunai. Saya sendiri selalu memakai Kartu ATM Bank yang tinggal gesek saat membayar jumlah tagihan pertalite yang terisi ke mobil jadul saya. Saya termasuk orang yang mendapatkan subsidi BBM dari pemerintah.
Adanya aplikasi mypertamina adalah langkah maju menuju sistematika kontrol dan pengawasan. Pemerintah menjadi tahu dan punya data siapa saja yang membeli BBM bersubsidi sehingga bantuan subsidi tepat sasaran.
Sebagai seorang guru yang bekerja di kota besar di Jakarta, tentu saja BBM bersubsidi saya perlukan. Kalau saya membeli pertamax, bisa habis gaji saya untuk membeli BBM. Saya memilih pertalite, karena pas di kantong gaji para guru Indonesia. Hahaha.
Supaya kuota yang mendapatkan BBM subsidi tepat sasaran, dibutuhkan sebuah aplikasi yang bernama mypertamina. Masalahnya adalah tidak semua penerima subsidi itu melek teknologi. Apalagi di pom bensin ada tanda larangan memakai penggunaan HP.
Perlu dicarikan solusi yang tepat sehingga BBM bersubsidi tepat sasaran dan tepat jumlah serta terkelola datanya dengan baik. Dengan kasatmata saja orang sudah tahu kalau mobil baru dan mahal pasti tidak pakai BBM bersubsidi. Sebab mereka akan malu kalau beli BBM bersubsidi. Golongan ini bisa pakai aplikasi mypertmina. Karena HPnya juga pasti HP mahal, hihihi.