Aku bukan seorang penulis. Tak pernah sekalipun aku menerbitkan sebuah tulisan. Aku hanya seorang wanita yang hobi membaca tulisan karya orang.
Demi mendapatkan hadiah buku dari seorang penulis terkenal, aku mencoba menuliskan kata-kata walaupun hanya 3 alinea.
Semoga sang penulis sudi membaca coretan ku..🙏😊. Itulah doaku dalam hati.
Apel, nama untuk buah yang memiliki arti tersendiri dalam hidupku yang tidak akan pernah terlupakan. Sebab karena buah itu aku bisa bertahan hidup hingga kini.
Setiap kali melihat buah berwarna merah yang katanya dari Amerika itu, kenangan lama kembali hadir dalam memori. Juga sosok pria memberiku buah itu masih jelas wajahnya di mataku.
Saat itu aku tengah tergeletak kelaparan di emperan toko di bawah derasnya hujan. Tubuh sudah tak mampu aku tegakkan hingga pria itu datang memberiku beberapa buah apel merah. Karena kebaikan pria itulah aku bisa di sini bercerita tentang hidupku yang malang.
Dari : Riyanti peserta belajar menulis.
APEL
Oleh: Amriadi
Dikala mentari melemparkan panasnya dengan garang, anak-anak mulai mencari alternatif untuk bisa bersembunyi dari panasnya mentari.
Ani yang langsung menuju kipas angin, Andi menyosor langsung ke kulkas yang setia menunggu di sudut ruangan. Sementara si bungsu mengamati penuh heran buah yang terletak di meja makan.
Buah dengan warna kemerah-merahan ini telah mencuri perhatian Dini sejak pertama kali datang. Seisi rumah mulai memperhatikan gerakan Dini yang tak biasanya selalu menangis minta dimanja.