Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selamat HUT PGRI dan Hari Guru Nasional

25 November 2021   05:33 Diperbarui: 25 November 2021   05:35 1586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat hari ulang tahun PGRI dan hari guru nasional. Tak terasa persatuan guru republik Indonesia yang disingkat PGRI telah berusia 76 tahun. Sebuah usia yang sudah menua dan melupa. Bahkan sering dilupakan oleh guru-guru muda yang tak pernah tahu sejarah perjuangan PGRI.

Kemarin saya diberikan sebuah arsip lama oleh istri tercinta. Saya baca isinya. Ternyata slide presentasi pak Sulistiyo yang dicetak pada 30 November 2008 dan disampaikan beliau pada acara seminar guru nasional HUT PGRI ke-63 dan HGN 2008 pada tanggal 1 Desember 2008.

Saya mengikutinya saat itu. Presentasinya bagus sekali. Kami para guru terpukau dengan apa yang beliau sampaikan. Saat itu saya belum menjadi anggota PGRI. Saya pikir saat itu, anggota PGRI adalah guru-guru PNS yang langsung dipotong gajinya untuk iuran PGRI.. 

Ternyata saya mendapatkan informasi yang salah. Semua guru dan tenaga kependidikan boleh bergabung di PGRI karena anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PGRI membolehkan hal itu.

Apa yang disampaikan almarhum bapak Sulistyo pada saat itu? Beliau mengatakan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Mengapa mutu pendidikan di Indonesia sangat rendah?

Pertama manajemen/birokasi pendidikan penuh persoalan. Banyak yang tidak mempunyai wawasan baik di bidang pendidikan, tidak mempunyai komitmen terhadap pendidikan dan guru.

Kedua guru dan tenaga pendidikan yang kurang profesional, sejahtera, dan tidak terlindungi. Saat itu saya tahu persis bagaimana PGRI berjuang agar guru menjadi profesional, sejahtera dan terlindungi melalui berbagai program yang dibuatnya.

Ketiga standard pelayanan minimal yang masih jauh dari harapan, serta upaya pemenuhannya yang tak jelas. Bapak Sulistyo saat itu sangat berapi-api menyampaikan materinya.

Keempat pendekatan pendidikan lebih menekankan pada input dan output. Kurang memperhatikan aspek proses pendidikan.

Kelima kurangnya/rendahnya biaya pendidikan dari APBN/APBD dan partisipasi masyarakat.

Keenam praktek pendidikan diceraikan dari pemikiran politik, menyebabkan pendidikan tidak hanya buta politik tapi alergi bahkan takut politik, political Will dan implementasi kebijakan tidak berpihak pada pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun