Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kematian

10 Juli 2021   10:38 Diperbarui: 10 Juli 2021   10:44 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itulah rezeki yang tak terduga di rumah kami. Mereka datang dan pergi. Dule mereka bermain di atas tanah. Sekarang mereka ada di bawah tanah. Membuat saya sempat tak bisa move on. Sebab tak percaya mereka telah tiada.

Semoga pandemi korona ini segera berlalu. Kita bisa berkumpul kembali seperti dulu. Bekerja dan belajar seperti beberapa tahun lalu. Kitapun saling bertemu dan bersama selalu.

Beberapa kawan blogger menulis komentar di blog saya tentang kematian:

  • Semua pasti kembali ke pemiliknya yg hakiki. Saya pun ditinggal orang tersayang saat pandemi namun bukan covid. Semoga kita cukup bekal tuk menghadap Nya. Trims om Jay.
  • Memang benar selalu ada hikmah, di balik tiap peristiwa. Tapi kita seringkali terlambat untuk menyadari.
    Semoga kita Sehat sehat semua ya om
  • Selamat dan super sekali isi ceritanya,mungkinkah saya bisa menulis buku cerita?
  • Semoga sehat selalu semuanya & berbuat baik selalu...aamiin yra...
  • Hal yang paling pasti adalah kematian....rahasia yang hanya milik Allah SWT yang tahu...tak bisa ditolak dan tak bisa diminta....adalah kematian.
  • Benar om Jay hidup mati adalah rahasia Ilahi, kita hanya mampu mensyukuri setiap hari berkat dan anugerahNya yg Tuhan sudah bri, saudara saya , rekan guru dan teman sudah direnggut karena korona, tdk bisa salahkan keadaan atau siapapunhanya bisa menerima bahwa memang Tuhan sudah panggil untuk kembali, salam sukses dan sehat selalu om Jay dan kita semua, tetap semangat.
  • Orang meninggal emang tdk ada nomor urutx baik muda tua yg sdng sakit ataupun yg msh sehat marilah kita jaga kshtn dgn menjaga prokes dan anjuran pemerintah.
  • Corona memang ada suami sy sdh mngalaminya alhmdulillh skrg sdh mmbaik sbb mkn mnm obat dan mnjaga imun tubuh agar ttp stabil.
  • Aamiin, semoga pandemi ini cepat berlalu, karena banyak anak merindukan sekolah, anak saya kls 1 SD menangis ingin sekolah, punya seragam tak pernah dipakai, menangis karena ndak boleh ngaji ke tpa, banyak guru yang harus isoma karena terpapar, banyak teman yang telah berpulang, Semoga kita semua selalu dalam perlindungan Alloh SWT, Aamiin.
  • Semoga wabah corona cepat berlalu, dan kita selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin

    Tadi pagi saya mengantar istri di vaksin yang pertama. Dari rumah sampai GOR Candrabaga Bekasi padat sekali jalannya. Ribuan orang berkumpul untuk divaksin bersama. Saya kesulitan mencari tempat parkir di sana.

    Saya dan istri pakai masker rangkap dua. Kami takut virus Corona masuk ke mulut dan hidung kita. Cukuplah sekali kami positif Corona. Tak mau lagi yang kedua. Kami takut merana jadinya.

    Sampai GOR Bekasi kami langsung masuk di gate Delapan. Sudah banyak petugas yang mengarahkan. Istri langsung disuntik vaksin cepat sekali prosesnya. Saya dibuat senang karenanya.

    Kami kembali ke parkiran mobil. Tukang parkir terlihat menggigil. Rupanya dia baru divaksin. Istri saya langsung bersin. Sebab banyak debu di sekitar mobil.

    Pulang dari GOR Bekasi saya langsung isi bensin. Alhamdulillah masih bisa ikutan acara rapat kerja di depan cermin. Kita jadi prihatin sebab raker dilaksanakan tidak seperti dulu. Kita saling bertemu dan berkenalan dengan guru baru.

    Pandemi covid19 membuat semuanya berubah. Kita harus bisa beradaptasi di zona merah. Semoga semakin banyak bunga mawar yang merekah. Itu pertanda cuaca semakin cerah.

    Salam Blogger Indonesia
    Blog http://wijayalabs.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun