Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bubur Ayam Bang Darwis

1 Juni 2021   08:46 Diperbarui: 1 Juni 2021   09:19 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bubur ayam bang Darwis

Pagi ini terdengar suara klakson motor. Itu tandanya bang Darwin sudah ada di depan rumah. Istri langsung memanggil. Bang Darwispun menghentikan motornya tepat di depan rumah.

Tadi bang Darwis cerita. Berangkat dari rumah di Tambelang Bekasi pukul 04.00 pagi. Istrinya ikut membantu menyiapkan dagangannya. Terutama potongan daging ayam yang tipis tipis untuk bubur ayam khas Bekasi ini.

Rasa bubur bang Darwis memang enak. Kami menjadi ketagihan dibuatnya. Banyak langganan bubur bang Darwis telah menantikan kedatangan buburnya di pagi hari. Dengan harga Rp. 7.000 setiap piring, perut tambun ini sudah merasa kenyang.

Kami membeli 3 piring bubur. Satu untuk saya dan istri. Satunya ya lagi untuk keponakan saya Alda. Sedangkan Berlian anak saya memilih menu nasi goreng kesukaannya. Jadilah saya sarapan pagi dengan bubur. Orang Betawi bilang sabu. Sarapan bubur.

Oh iya bang Darwis punya anak berumur 5 tahun. Jadi kalau pulang dagang langsung main sama anak kesayangan beliau. Bang Darwis sudah tidur pukul 9 malam. Terkadang sore hari sudah tidur. Supaya pagi hari badannya terasa segar.

Dagangan buburnya sukses berkat kerjasama suami istri. Saya doakan buburnya banyak yang beli sehingga bisa menyekolahkan anaknya yang mau masuk taman kanak-kanak.

Pagi ini saya belajar berbisnis dengan Bang Darwis. Kalau setiap bisnis ditekuni dan dijalani dengan baik, pasti akan mendapatkan keuntungan yang cukup dibawa pulang untuk keluarga tercinta.

Berjualan bubur ayam dari rumah ke rumah dan dari komplek perumahan satu ke kompleks perumahan lainnya dia tekuni dengan ceria. Pelayanan kepada konsumen adalah nomor satu. Bang Darwis pasti akan tersenyum dan ngomong dengan dialek khas orang Tambelang Bekasi.

Yuk kita doakan agar Bang Darwis selalu sehat dan buburnya habis dibeli oleh pembeli. Rezeki memang harus dijemput. Walaupun puluhan kilometer dia jalani. Rezeki ya sudah didepan mata, tinggal menjemputnya harus riang gembira.

Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun