Bergembira di Hari Raya. Kita lupakan duka lara. Semoga kita bahagia.
Hari Raya Idul Fitri tiba. Kami merayakannya dengan suka cita. Semua orang nampak bergembira.
Sholat subuh berjamaah masih penuh di masjid Al Islam Bandung. Panitia sholat idul Fitri sudah siap sedia. Kotak amal siap disebarkan ke para jamaah. Remaja masjid Al Islam siap menjalankan tugas panitia. Hasilnya untuk kegiatan masjid Al Islam Bandung.
Jalan Jamika ditutup sementara menjadi satu arah. Panitia sudah meminta izin kepolisian dan satgas covid19. Aturan protokol kesehatan harus dijaga. Jangan sampai menimbulkan kluster covid19 baru setelah sholat idul Fitri.
Spanduk berwarna merah dipasang. Semua jamaah diwajibkan pakai masker.
Pukul 06.00 wib jalanan sudah penuh jamaah. Pukul 06.30 wib ustadz Nasrudin Syarif sudah siap menjadi imam dan Khotib sholat idul Fitri di jalan Jamika Bandung. Suara gema takbir berkumandang sepanjang jalan.
Saya mengambil posisi di Shaft paling depan. Letaknya persis di depan pabrik tahu ABG. Asli Banget Gila banyak dibeli orang Jakarta. Â Di belakang saya ada klinik kecantikan. Namanya Erha Clinic. Dulu namanya apotik Jamika.
Sholat idul Fitri berjalan lancar dan penuh kekhusyukan. Khotib langsung naik mimbar memberikan ceramahnya.
Bagus sekali isi ceramahnya. Saya berkesan jadinya. Jangan makan uang riba katanya. Beliau bercerita tentang kekejaman orang Yahudi. Terutama di Masjidil Aqsha yang sedang taraweh di bulan Ramadhan.
Palestina harus dilindungi dan tetap menjadi negara yang merdeka. Dahulu presiden Sukarno sangat mendukung Palestina. Begitupun Palestina sangat mendukung Indonesia merdeka.
Persahabatan dua negara tak diragukan lagi. Indonesia tentu saja sangat mendukung perjuangan bangsa Palestina. Kebaikan harus dibalas dengan kebaikan. Sejarah telah mencatatnya.